Alzheimer adalah penyakit yang bisa melemahkan kognitif penderitanya. Orang yang menderita penyakit ini biasanya menjadi pelupa, bahkan tak bisa mengerjakan tugas sehari-hari yang cukup sederhana. Riset terbaru menyebut jika kolesterol baik bisa turunkan risiko Alzheimer, benarkah?
Hingga artikel ini terbit, penyakit Alzheimer belum ada obatnya. Para ahli masih berusaha meneliti bagaimana penyakit ini bisa berkembang, dan bagaimana cara terbaik untuk mengobatinya. Salah satu penelitian terbaru yang terbit di Alzheimer’s & Dementia pada 2022 memberi kita insight baru.
Para peneliti mencoba mempelajari hubungan antara kolesterol baik dalam cairan serebrospinal dan risiko penyakit Alzheimer. Hasilnya cukup mengejutkan, ternyata kadar kolesterol baik yang lebih tinggi memiliki kaitan dengan risiko yang jauh lebih rendah untuk terkena penyakit Alzheimer.
Apa itu Kolesterol Baik?
Kolesterol identik dengan penyakit. Namun, sebetulnya kolesterol adalah zat yang sangat tubuh butuhkan. Tubuh kita menggunakan kolesterol untuk membuat hormon, mencerna makanan, hingga membuat sel baru. Secara alami, tubuh sudah memproduksi kolesterol sendiri, namun kita juga bisa mendapatkannya dari makanan.
Seperti yang tertulis di American Heart Association, kolesterol yang ada di dalam tubuh terbentuk menjadi dua, yaitu low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL). HDL ini yang kita sebut sebagai kolesterol baik, sementara LDL adalah penyebab berbagai penyakit pada tubuh.
HDL atau kolesterol baik ini bertugas membawa kolesterol kembali ke hati sehingga bisa dipecah. Ini akan mencegah penyumbatan pembuluh darah dan keseimbangan kolesterol tubuh. Tapi, HDL juga bisa berdampak pada kesehatan lain yang belum sepenuhnya dipahami oleh para peneliti. Seperti pengaruh kolesterol baik yang bisa turunkan risiko Alzheimer.
Apa itu Penyakit Alzheimer?
Alzheimer adalah gangguan yang berpengaruh pada otak. Penyakit ini kerap menyerang lansia di atas 60 tahun. Alzheimer memengaruhi saraf otak dan terkait dengan penumpukan protein tertentu di dalam otak. Pada akhirnya, neuron di otak mati dan kehilangan kemampuan berkomunikasi.
Kerusakan ini menyebabkan penderita Alzheimer biasanya bermasalah pada daya ingat, bahasa, dan cara pengambilan keputusan. Hal ini bisa melemahkan, dan para penderita Alzheimer sering kali secara perlaharan-lahan kehilangan kemampuan otak mereka untuk berfungsi secara mandiri.
Kolesterol Baik Turunkan Risiko Alzheimer?
Penelitian yang dimaksud pada artikel ini melibatkan 180 partisipan berusia 60 tahun atau lebih. Para partisipan terlibat dalam penelitian melalui University of Southern California (USC) Alzheimer Disease Research Center (ADRC) dan Huntington Memorial Research Institute Aging Program (HMRI).
Peneliti mencoba mengamati fungsi kognitif partisipan melalui berbagai tes. Mereka mengambil sampel cairan serebrospinal (CSF), sampel plasma, serta mengisolasi DNA-nya. Peneliti menguji gen APOE ε4 dari DNA yang menjadi faktor risiko potensial untuk penyakit Alzheimer.
Para peneliti lalu memeriksa kadar HDL kecil dalam CSF. Hasil temuan membuktikan bahwa kadar HDL kecil yang lebih tinggi terkait dengan fungsi kognitif yang lebih baik diantara para partisipan. Temuan hasilnya sama, bahkan setelah memperhitungkan gen APOE ε4 dan faktor-faktor lainnya.
Penutup
Peneliti mengungkap jika penelitian ini masih terbatas. Sulit untuk mengidentifikasi partikel mana yang memiliki sifat protektif karena memang ada banyak jenis HDL kecil. Perlu penelitian lain yang lebih lanjut. Meski begitu, penilitian ini sudah memberi insight baru jika kolesterol baik ternyata berpotensi untuk turunkan risiko Alzheimer.
Minyak zaitun adalah bahan makanan yang mampu meningkatkan kadar HDL. Konsumsi minyak zaitun extra virgin 2 sendok makan per hari bisa meningkatkan HDL hanya dalam waktu 4 hari. Penelitian lain terbitan Nutrients, disebut minyak zaitun mampu melindungi otak, meningkatkan kerja memori, dan mengurangi biomarker Alzheimer.