Menurut data World Heart Federation, tekanan darah tinggi atau yang kerap disebut dengan hipertensi adalah penyebab 7,5 juta kematian setiap tahunnya. Angka tersebut menyumbang 13% dari total kematian di seluruh dunia. Selain itu, 57 juta penderita hipertensi juga terbukti mengalami penurunan fungsi tubuh yang signifikan.
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, rasio penderita penyakit tekanan darah tinggi di Indonesia juga cukup tinggi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, sekitar seperempat warga Indonesia mengalami tekanan darah tinggi. Tampaknya, kesadaran masyarakat akan bahaya hipertensi masih rendah.
Seiring perkembangan zaman, rerata manusia modern mengonsumsi sekitar 9-12 gram garam setiap hari. Padahal, selama jutaan tahun, manusia mengonsumsi garam hanya dari daging buruan, buah, dan sayuran. Akibatnya, penyakit akibat garam yang berlebih mulai meningkat, salah satunya adalah tekanan darah tinggi.
Hubungan Natrium dengan Tekanan Darah
Dikutip dari Alomedika, garam mengandung 40% natrium dan 60% klorida. Di dalam tubuh, garam sendiri bekerja sebagai elektrolit yang bisa memengaruhi fungsi fisiologis sel otot dan saraf. Garam dapat membantu transportasi aktif membran sel dan mengatur tekanan darah.
Menurut riset pada jurnal Electrolytes & Blood Pressure, kekurangan garam dapat memicu resistensi insulin, memengaruhi kadar lemak darah, dan menaikkan aktivitas renin plasma. Sebaliknya, garam yang berlebihan akan menyebabkan tekanan darah naik dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Garam natrium punya peran utama dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Konsumsi garam yang melebihi batas membuat retensi natrium dan air di organ ginjal. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu, natrium berlebihan juga dapat menimbulkan reaktivitas vaskular dan memengaruhi tekanan pada arteri.
Daftar Makanan dengan Natrium Tinggi
Banyak orang yang menganggap jika penderita tekanan darah tinggi hanya harus membatasi garam saja. Padahal, natrium tidak hanya terdapat pada garam saja. Faktanya, berbagai jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata banyak yang mengandung natrium tinggi.
1. Sereal Instan
Sereal yang kita jumpai di pasaran adalah makanan yang telah mengalami proses pengolahan untuk menjaga daya tahannya. Salah satu cara untuk mengawetkannya, produsen akan menambahkan sejumlah natrium ke dalamnya. Tak hanya sereal, makanan sejenis seperti pancake dan biskuit juga sama.
Dalam segelas sereal, diperkirakan terkandung lebih dari 200 mg natrium. Sementara itu, dalam hidangan pancake atau beberapa keping biskuit, natrium yang terkandung bisa mencapai 800 mg atau lebih. Bagi penderita hipertensi, ada baiknya membaca informasi nilai gizi pada kemasan terlebih dulu.
2. Minuman Kemasan
Jus memang minuman yang baik karena membawa nutrisi buah di dalamnya. Namun, berbeda dengan jus yang telah dikemas oleh pabrik. Biasanya, minuman kemasan mengandung zat aditif yang bervariasi untuk mempertahankan rasa dan daya tahannya. Salah satunya natrium, kandungannya bisa mencapai 700 mg untuk setiap 200 ml sajiannya.
Padahal, natrium yang terdapat di dalam buah sebetulnya tidak sebanyak itu. Semisal dalam tomat, hanya mengandung sekitar 11 mg natrium. Jika dibandingkan dengan produk minuman kemasan, tentunya perbandingannya sangat jauh. Penderita hipertensi tentunya lebih baik memilih jus segar daripada jus kemasan.
3. Makanan Kaleng
Baik buah, sayur, atau ikan memang membawa natrium dari asalnya. Semisal wortel, di dalamnya terkandung sekitar 45 mg natrium. Namun, penambahan pengawet saat pengemasan membuat kandungan natriumnya meningkat tajam, hingga sekitar 1300 mg.
Makanan kaleng lainnya, seperti ikan kaleng bisa mengandung 340 mg natrium. Sayur kaleng bisa mengandung 450 mg natrium. Sementara pada sup instan kalengan, natriumnya bisa lebih tinggi, mencapai 1550 mg. Bahkan, pada sup kalengan yang berisi daging bisa lebih tinggi lagi.
4. Mi Instan
Dikutip dari Alodokter, bumbu yang digunakan di dalam mi instan biasanya memiliki kandungan garam atau natrium yang tinggi. Di dalam satu kemasannya saja, mi instan memiliki sekitar 890 mg natrium. Pada beberapa merek mi instan lainnya, bahkan jumlahnya bisa mencapai 2300 mg.
5. Bumbu Masak Instan
Sebagai orang Indonesia, tentu tidak asing dengan makanan yang penuh cita rasa. Seringnya, dalam memasak menggunakan berbagai bumbu tambahan. Bahan seperti saus atau kecap contohnya, sudah seperti komposisi wajib di setiap masakannya.
Bumbu dan bahan tersebut memang cenderung memudahkan, dan tentunya bisa menolong cita rasa masakan. Namun, ternyata bumbu masak instan mengandung natrium yang cukup tinggi. Semisal pada saus, di dalamnya terkandung sekitar 150 mg natrium. Sementara kecap bisa lebih tinggi lagi, dalam satu sendoknya bisa mencapai 1000 mg.
Kesimpulan
Penderita tekanan darah tinggi wajib membatasi konsumsi natrium setiap harinya. Batas natrium harian yang direkomendasikan oleh WHO adalah 2000 mg. Selain dapat membantu mengelola tekanan darah dan penyembuhan tekanan darah tinggi, perlakuan ini juga bisa mencegah segala komplikasi yang bisa saja timbul akibat tekanan darah yang terlalu tinggi.
Natrium, ternyata tidak hanya terdapat pada garam. Daftar di atas hanyalah sebagian, selalu ingat untuk mengecek label makanan dan informasi nilai gizi yang tertera. Alternatif paling mudah adalah dengan memilih produk segar dibanding produk jadi yang telah diawetkan oleh produsen.
Selain itu, untuk membantu pengobatan hipertensi, pasien juga bisa memanfaatkan produk herbal Habbatus Sauda 4 in 1 dari Herbal Indo Utama. Senyawanya memiliki efek diuretik yang bagus untuk menurunkan tekanan darah. Nutrisinya bisa membantu menjaga kesehatan penderita hipertensi dan meningkatkan produksi oksida nitrit yang dapat menurunkan aktivitas berlebih pada saraf simpatis.
Untuk informasi lebih lanjut dan cara penanganan yang lebih tepat, konsumen juga bisa mendapatkan konsultasi medis secara gratis dengan dr. Didit Aktono Hadi. Hubungi nomor WhatsApp beliau yang sudah disematkan di bagian bawah situs ini. Dapatkan panduan yang tepat dalam mengatasi hipertensi langsung dari ahli kesehatan.