Diet Mediterania adalah sebutan untuk pola makan yang didasarkan pada kebiasaan pada kawasan negara yang berbatasan dengan Mediterania. Pola makan ini menekankan konsumsi dari makanan nabati, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun extra virgin. Dengan ikan, unggas, dan produk susu dalam jumlah yang sedikit.
Diet Mediterania dan Olahraga
Menurut penelitian yang terbit di laman National Library of Medicine, anak-anak, seumuran sekolah, yang mengaplikasikan pola makan pada diet Mediterania dan berolahraga secara teratur berpotensi memiliki memori kerja dan daya ingat yang bagus. Memori kerja mengacu pada sistem di otak yang berperan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi yang diperlukan dalam melakukan tugas kognitif yang kompleks setiap harinya.
Dikutip dari Olive Oil Times, seperti dituturkan oleh salah satu peneliti tersebut, Laura Dallolio dari Universitas Bologna, memori kerja adalah memori jangka pendek, ini adalah kemampuan untuk mengingat informasi dan mengembangkannya. Jika diibaratkan seperti papan tulis yang bisa digunakan untuk mencatat, menyimpan, dan mengembangkannya. Penelitian tersebut, oleh Laura dan tim dilakukan di Imola, Italia. Salah satu negara kawasan Mediterania yang termasuk konsumen minyak zaitun terbesar di dunia.
Dengan menggunakan eksperimen standar dalam penelitian memori kerja, para peneliti tersebut memberikan 106 siswa berusia 6 hingga 10 tahun serangkaian angka untuk diingat, dan meminta mereka untuk mengulangi angka-angka tersebut dalam urutan terbalik. Dengan menambahkan angka-angka baru secara bertahap ke dalam rangkaian, sehingga meningkatkan tingkat kesulitan tantangan, para peneliti dapat menguji sampai mana batas-batas efisiensi memori kerja siswa.
Laura Dallolio tidak menduga hasilnya, karena efek diet Mediterania pada siswa jarang diteliti, biasanya hanya dikaitkan dengan efek kesehatan secara umum. Peneliti menjelaskan bahwa memori kerja yang baik berkaitan dengan peningkatan kemampuan belajar, yang tentunya mempengaruhi prestasi akademik. Kemampuan bahasa, pemahaman membaca, matematika, dan penalaran, semuanya dipengaruhi oleh memori kerja. Bersama dengan itu, kemampuan pemecahan masalah, pengendalian diri, dan fleksibilitas mental, memori kerja adalah fungsi otak eksekutif utama, semuanya saling terkait.
Salah satu penulis penelitian tersebut, Francesco Esposito mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa aktivitas fisik dibarengi dengan pola makan diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun mempengaruhi fungsi kognitif. Beliau menambahkan, asupan polifenol dan kandungan diet Mediterania lainnya berdampak pada kesehatan kognitif.
Untuk mengevaluasinya, para peneliti mengumpulkan data dari orangtua tentang kebiasaan dan pola makan anak-anak mereka. Dengan menggunakan indeks makanan patokan, para peneliti memberikan nilai positif dan negatif pada pilihan makanan yang berbeda untuk mengukur dampak dari pola makan yang sehat dan kurang sehat.
Penutup
Pola makan pada diet Mediterania, kemudian aktivitas olahraga adalah dua hal yang saling berkaitan dalam peningkatan memori kerja ini. Tidak bisa dikatakan apakah pola makan sehat lebih atau aktivitas fisik yang lebih berpengaruh, keduanya adalah aspek yang saling terhubung.
Diet Mediterania tidak lepas dengan asupan nabati dan minyak zaitun. Prinsip dalam pola makan ini adalah memperbanyak sayuran dan buah-buahan, mengganti konsumsi lemak jenuh dengan lemak sehat minyak zaitun, serta menghindari makanan dengan pemanis.
Minyak zaitun dalam pola makan diet Mediterania, digunakan sebagai sumber lemak sehat utama yang bisa menjaga kesehatan jantung. Polifenol di dalamnya juga merupakan antioksidan alami yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Asam lemak pada minyak zaitun juga berperan dalam perkembangan otak dan sistem saraf. Secara keseluruhan, minyak zaitun adalah asupan yang bagus untuk kesehatan tubuh. Manfaat tersebut, bisa didapatkan melalui produk murah dan berkualitas, EVO Zaitun Oil HIU yang bisa dibeli di toko online Herbal Indo Utama.