Tekanan darah tinggi, atau yang juga kerap disebut sebagai hipertensi memiliki risiko yang begitu berbahaya. Ketika seseorang mengalami lonjakan tekanan darah secara drastis, dampaknya bisa menjadi sangat mematikan. Risiko penyakit serius seperti stroke, pecahnya pembuluh darah, hingga serangan jantung bisa datang kapan saja. Ada beberapa ciri-ciri seseorang yang terkena hipertensi, apa saja itu?
- Sakit kepala, pusing, atau sensasi nyeri berdenyut.
- Nyeri dada atau kadang kesulitan bernapas.
- Penglihatan kabur atau kebingungan.
- Irama jantung yang tidak normal.
- Telinga sering berdengung.
- Mual dan muntah.
Tekanan darah bisa melonjak secara tiba-tiba karena berbagai faktor. Salah satu penyebab yang paling umum adalah gaya hidup yang tidak sehat. Kebiasaan merokok, konsumsi garam yang terlalu tinggi, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas adalah beberapa contoh pola hidup yang dapat meningkatkan risiko hipertensi. Jika ciri dan tanda darah tinggi seperti di atas muncul, kita harus lebih berhati-hati.
Pertolongan Pertama Lonjakan Tekanan Darah
Untuk menghindari komplikasi yang bisa saja timbul karena tekanan darah tinggi, penting untuk memberi langkah pertolongan pertama. Beberapa cara berikut bisa dilakukan untuk membantu menurunkan gejala lonjakan darah yang muncul secara tiba-tiba.
1. Konsumsi Potasium
Saat tekanan darah mengalami kenaikan, salah satu nutrisi yang bisa segera diambil untuk membantu menstabilkannya adalah potasium. Nutrisi ini sangat mudah didapatkan di sekitar kita, mulai dari produk sayuran hingga buah-buahan. Potasium bisa didapatkan melalui buah pisang, melon, kentang, tomat, ubi, jeruk, dan sayur kacang-kacangan.
Kadar potasium yang direkomendasikan oleh ahli sekitar 2 hingga 4 gram setiap harinya. Nutrisi yang disebut juga sebagai kalium ini memang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah yang meninggi. Potasium bekerja dengan cara mengurangi efek natrium di dalam tubuh yang merupakan penyebab meningkatnya tekanan darah. Konsumsi potasium dapat membantu mengatur keseimbangan natrium.
2. Latihan Pernapasan
Meski terdengar sederhana, faktanya latihan otot pernapasan memiliki efek yang luar biasa untuk menurunkan tekanan darah secara singkat, hanya dalam 5 menit. Temuan ini didukung oleh penelitian yang terbit dalam Journal of the American Heart Association. Peneliti mengamati manfaat dan cara melakukan latihan otot pernapasan ini.
Latihan pernapasan yang disebut juga sebagai IMST ini biasanya dilakukan menggunakan alat, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan tanpa alat. Teknik pernapasan ini melibatkan upaya menghirup udara dengan sepenuh tenaga. Tujuannya adalah untuk memperkuat otot diafragma. Menurut penelitian, teknik ini juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
3. Jalan Cepat
Aktivitas fisik yang ringan adalah salah satu cara efektif untuk menurunkan tekanan darah yang melonjak secara tiba-tiba. Cara ini juga bagus dilakukan secara rutin oleh penderita hipertensi. Dalam hal ini, jalan cepat menjadi olahraga terbaik yang bisa diandalkan. Jenis olahraga ini relatif mudah dilakukan oleh semua kelompok usia dan kondisi fisik.
Jalan cepat memiliki manfaat yang luar biasa dalam menurunkan tekanan darah. Melansir dari Mayo Clinic, dengan menjalani aktivitas ini selama 30 menit dalam seminggu, seseorang bisa menurunkan tekanan darah hingga 8 mmHg per 6 mmHg. Tentunya ini penting untuk menangkal risiko komplikasi yang bisa saja timbul. Selain itu, rutin berjalan cepat juga bagus untuk kesehatan jantung secara keseluruhan.
4. Hindari Garam
Seperti yang kita ketahui, garam sering menjadi pemicu naiknya tekanan darah. Apalagi bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi, konsumsi garam berlebih bisa meningkatkan risiko hipertensi yang lebih kritis. Sangat penting bagi penderita hipertensi untuk mengatur konsumsi garam dan juga bumbu penyedap rasa agar tekanan darah tetap terjaga.
WHO sendiri membatasi konsumsi garam sekitar 2400 mg setiap harinya. Takaran tersebut setara dengan 1 sendok teh. Angka tersebut menunjukkan bahwa jumlah garam yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebenarnya sangat sedikit. Sebagian besar masakan Indonesia menggunakan garam sebagai bumbunya. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan secara cermat jumlah garam yang kita konsumsi.
5. Makan Cokelat Hitam
Untuk meredakan tekanan darah tinggi, pilih jenis cokelat hitam atau dark chocolate. Karena berbeda dengan cokelat susu yang banyak mengandung gula, jenis cokelat ini memiliki kandungan flavanol yang cukup tinggi. Flavanol memiliki manfaat yang bagus untuk kesehatan pembuluh darah, senyawa ini secara alami membuat pembuluh darah lebih elastis.
Ketika pembuluh darah menjadi lebih elastis, darah dapat mengalir dengan lebih lancar. Sehingga, tekanan darah berpotensi dapat terjaga dalam rentang normal. Penelitian juga menunjukkan bahwa sekitar 18% penderita hipertensi yang mengonsumsi cokelat hitam mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan. Tentunya, manfaat ini diperoleh dengan takaran yang tidak berlebihan.
Pencegahan Jangka Panjang Tekanan Darah Tinggi
Selain memberi pertolongan pertama, langkah pencegahan jangka panjang juga penting dilakukan untuk mengelola hipertensi. Ikuti anjuran gaya hidup sehat, seperti mengatur pola makan, olahraga secara teratur, menghindari stres berlebih, dan mengurangi konsumsi garam. Dengan langkah ini, kita bisa membantu mengurangi risiko komplikasi dan memastikan kesehatan jantung yang lebih baik.
Selain itu, untuk membantu pengobatan hipertensi, pasien juga bisa memanfaatkan produk herbal alami bernama Habbatus Sauda 4 in 1 dari Herbal Indo Utama. Senyawanya memiliki efek diuretik yang bagus untuk menurunkan tekanan darah. Nutrisinya bisa membantu meningkatkan produksi oksida nitrit yang dapat menurunkan aktivitas berlebih pada saraf simpatis.
Untuk informasi lebih lanjut dan cara penanganan yang lebih tepat, konsumen juga bisa berkonsultasi medis secara gratis dengan dr. Didit Aktono Hadi. Hubungi nomor WhatsApp beliau yang disematkan di bagian bawah situs ini. Dapatkan panduan yang tepat dalam mengatasi hipertensi langsung dari ahli kesehatan.