Sleep apnea bisa menyebabkan pernapasan berhenti sementara ketika sedang tidur. Meski terlihat sederhana, sleep apnea adalah salah satu penyebab tekanan darah tinggi. Pernapasan bisa berhenti selama 10 detik sebanyak ratusan kali selama tidur. Bagi penderitanya, tentu ini sangat berbahaya!
Organ jantung dan paru-paru manusia memiliki kaitan yang erat. Masalah yang dialami salah satu organ bisa menimbulkan masalah pada organ yang lain. Seperti pada kasus sleep apnea, sering kali muncul beriringan dengan tekanan darah tinggi. Namun, bagaimana kondisi tersebut bisa terjadi?
Sleep Apnea dan Hipertensi
Tekanan darah tinggi terjadi ketika kekuatan jantung untuk memompa darah terlalu tinggi secara terus-menerus. Hal ini menandakan jantung dan pembuluh darah bekerja lebih keras daripada yang seharusnya. Penanganan tekanan darah tinggi yang terlambat bisa menimbulkan berbagai penyakit.
Ada dua jenis utama sleep apnea, obstructive sleep apnea yang sangat umum terjadi, dan central sleep apnea yang lebih jarang terjadi. Obstructive sleep apnea (OSA) mengganggu jalan napas saat tidur. OSA bisa membuat tidur tidak nyaman, bangun terus-menerus, atau dengkuran yang keras.
Seseorang dengan OSA lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi. Data observasional dari sebuah penelitian dalam Hypertension Research menyebut 50% penderita OSA memiliki tekanan darah yang tinggi. Sementara itu, 30% orang dengan tekanan darah tinggi juga mengalami OSA.
Normalnya, tekanan darah seseorang akan menurun saat tertidur. Namun, riset dalam European Respiratory Journal mengatakan jika penderita OSA ternyata tidak mengalami hal ini. Penderita OSA cenderung mengalami fluktuasi dalam tekanan darahnya. Tekanan darah meningkat sesaat ketika jalan napas tersumbat, dan menurun ketika jalan napas terbuka.
Sleep Apnea, Penyebab Tekanan Darah Tinggi?
Sleep apnea hanyalah salah satu dari banyak penyebab tekanan darah tinggi. Gangguan tidur ini bisa meningkatkan tekanan darah dengan berbagai macam cara. Sleep apnea sangat berbahaya karena bisa menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Hipertensi adalah salah satu keluhannya.
Melansir dari Healthline, ketika kita berhenti bernapas, bahkan untuk sesaat, kadar oksigen dalam darah bisa menurun, bersama dengan itu kadar karbon dioksida meningkat. Kondisi ini berdampak pada seberapa baik jantung bisa berkontraksi dan memompa darah ke seluruh jaringan tubuh.
OSA juga kerap membuat kualitas tidur penderitanya buruk. Penelitian dalam Nature and Science of Sleep juga mengaitkan masalah tidur kurang dari 5 jam sehari dengan gangguan OSA. Kurang tidur adalah salah satu penyebab tekanan darah tinggi. OSA juga bisa menyebabkan risiko tekanan darah berikut.
- Peradangan di dalam tubuh.
- Gangguan metabolisme.
- Peningkatan aktivasi saraf simpatik.
- Stres oksidatif.
Mengatasi Hipertensi karena Sleep Apnea
Terapi CPAP adalah perawatan standar untuk sleep apnea. Mesin CPAP akan memberikan aliran udara yang lebih stabil melalui hidung atau mulut saat tidur. Kekuatan udaranya mampu mencegah obstruksi, mesin CPAP akan mencegah jeda dalam bernapas, CPAP membuat jalan napas terbuka.
Melakukan terapi CPAP saja kadang tidak cukup untuk mengobati tekanan darah tinggi. CPAP memang bisa mengatasi sleep apnea dan sedikit menurunkan tekanan darah. Namun, penderitanya memerlukan terapi tambahan dari obat, salah satunya dengan herbal Habbatus Sauda 4 in 1 untuk mengatasi tekanan darah tinggi.