Thibbun Nabawi

Sehat ala Rasulullah ﷺ dengan obat alami.

Logo Thibbun Nabawi HIU

Thibbun nabawi merujuk pada sikap yang dibuat dan perkataan Rasulullah ﷺ tentang penyakit, pengobatan, dan kebersihan, maupun genre tulisan oleh para ilmuwan yang mengumpulkan dan menjelaskan tradisi tersebut. Istilah thibbun nabawi ini dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar 13 M untuk menunjukkan ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul, dan khurafat.

Macam Thibbun Nabawi

Habbatus Sauda

Habbatus sauda adalah salah satu jenis tanaman yang banyak tumbuh di wilayah subtropis, seperti Timur Tengah, Turki, Spanyol, Mesir, Maroko, dan lainnya. Habbatus Sauda umumnya digunakan sebagai obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, hingga penyedap rasa masakan.

Habbatus sauda telah digunakan sejak ratusan tahun lalu, bahkan oleh Rasulullah ﷺ formula ini dipakai. Pada zaman kedokteran modern, telah terbukti dari penelitian tentang Habbatus Sauda mengandung senyawa yang memberikan efek positif untuk tubuh, baik untuk pengobatan atau pencegahan berbagai penyakit.

Dalam habbatus sauda, terkandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh, mulai dari serat, protein, kalsium, seng, zat besi, fosfor, vitamin, dan antioksidan seperti flavonoid, carvacrol, dan thymoquinone.

Kandungan minyak atsiri dapat menjaga pencernaan, sehingga biasa digunakan untuk kembung dan sakit perut. Senyawa aktif dalam habbatus sauda juga dapat melawan bakteri yang tak dapat dilawan oleh antibiotik. Selain itu, menurut penelitian, konsumsi rutin dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kadar gula dalam darah. Saponin dalam kandungannya juga dapat menawarkan racun yang masuk ke tubuh. 

Habbatus sauda aman dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang tidak berlebihan, sekitar 1-3 butir.

“Sungguh dalam habbatus sauda’ itu mempunyai penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Aku meminta keterangan, “Apakah as-sam itu?” Dia menjawab, “Kematian” (HR. Bukhari)

Minyak Zaitun

Minyak zaitun adalah minyak nabati yang diekstraksi dari buah zaitun, yaitu buah pohon zaitun (Olea europaea). Minyak zaitun adalah salah satu jenis minyak nabati yang paling sehat dan populer di dunia. Minyak zaitun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, baik untuk kulit, rambut, maupun untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Karena kandungan nutrisi dan manfaatnya yang sangat baik bagi kesehatan, minyak zaitun sering digunakan sebagai bahan dalam masakan, perawatan kecantikan, hingga pengobatan. Disebutkan dalam hadis bahwa pohon zaitun adalah pohon yang penuh berkah.

Minyak zaitun kaya akan kandungan lemah tak jenuh atau asam oleat. Selain itu juga mengandung antioksidan dan senyawa anti inflamasi. Dalam minyak zaitun juga terkandung vitamin A dan E.

Minyak zaitun kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, yang dikenal dengan nama asam oleat. Asam oleat adalah jenis asam lemak yang sangat baik bagi kesehatan jantung, karena dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, minyak zaitun juga mengandung antioksidan dan senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel dan peradangan.

Manfaat kesehatan lainnya dari minyak zaitun adalah membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut. Minyak zaitun dapat membantu melembapkan kulit dan rambut, sehingga membuatnya terlihat lebih sehat dan bercahaya. Selain itu, minyak zaitun juga mengandung vitamin E dan A, yang dapat membantu memperbaiki kerusakan pada kulit dan rambut.

Minyak zaitun aman dikonsumsi setiap hari, tapi sebaiknya dalam jumlah yang wajar mengingat minyak zaitun mengandung kalori yang cukup tinggi.

“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun diciptakan dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Madu

Cairan manis yang diproduksi oleh lebah dari nektar bunga atau sekresi lain dari bagian tanaman. Proses pembuatan madu dimulai ketika lebah mengambil nektar dari bunga dan menyimpannya di dalam tubuh mereka. Selanjutnya, lebah mengolah nektar tersebut dengan enzim tertentu di dalam tubuh mereka, dan meletakkannya di dalam sarang mereka.

Karena kandungan nutrisi dan manfaatnya yang sangat baik bagi kesehatan, madu sering digunakan sebagai obat maupun campuran makanan. Disebutkan dalam Al-Quran bahwa di dalam madu, terdapat kesembuhan bagi manusia.

Madu mengandung senyawa antibakteri dan antioksidan, serta beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin C, vitamin B, dan kalsium.

Madu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa madu dapat membantu meredakan batuk dan sakit tenggorokan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka.

Madu aman dikonsumsi setiap hari, tapi sebaiknya dalam jumlah yang wajar mengingat minyak zaitun mengandung kalori yang cukup tinggi.

“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya mempunyai kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69)

Landasan Hukum

“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan untuk penyakit itu obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan pula obatnya bersamanya. (Hanya saja) tidak mengetahui orang yang tidak mengetahuinya dan mengetahui orang yang mengetahuinya.” (HR. Ahmad)

“Setiap penyakit benar obatnya. Karenanya bila obat itu mengenai penyakit akan sembuh dengan izin Allah.” (HR. Muslim)

“Barangsiapa berpura-pura sah tabib (dokter) sedangkan ia tidak tahu mengenal pengobatan, karenanya dia harus bertanggung jawab (jika terjadi mala praktik).” (HR. Ibnu Majah)

Thibbun Nabawi HIU

Qur’an dan hadis yang sahih sarat dengan beragam penyembuhan dan obat yang benar faedahnya dengan izin Allah. Sehingga harusnya kita tidak terlebih dahulu berpaling dan meninggalkannya untuk beralih kepada pengobatan kimiawi.

Sebab itulah Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullahu berkata, “Sungguh para tabib telah sepakat bahwa saat memungkinkan pengobatan dengan bahan makanan karenanya jangan beralih kepada obat-obatan (kimiawi). Saat memungkinkan mengkonsumsi obat yang sederhana, karenanya jangan beralih memakai obat yang kompleks.” Mereka mengatakan, “Setiap penyakit yang bisa ditampik dengan makanan-makanan tertentu dan pencegahan, janganlah mencoba menolaknya dengan obat-obatan.”

Berkaitan dengan kesembuhan suatu penyakit, seseorang tidak boleh bersandar semata dengan pengobatan tertentu. Dan tidak boleh meyakini bahwa obatlah yang menyembuhkan sakitnya, tetapi kepada Allah. Sebagaimana perkataan Nabi Ibrahim tentang Tuhannya, “Dan apabila diri sendiri sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” (Asy-Syu’ara: 80)