Air susu ibu, atau sering disingkat ASI adalah sumber makanan paling bagus dan optimal untuk bayi. ASI mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan enzim yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tulang, otak, sistem pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh bayi. Selain memberi nutrisi yang lengkap, ASI juga melindungi bayi dari infeksi, zat antibodi dan probiotik yang dibawa di dalamnya dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernafasan, diare, dan infeksi telinga.
Terbukti bayi yang diberi ASI secara eksklusif memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dibanding bayi yang hanya menerima susu formula. ASI mengandung beberapa lemak esensial dan DHA yang penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf pada bayi. Pemberian ASI dalam jangka panjang tentu dapat menjaga kesehatan dan mengurangi risiko penyakit lainnya.
Proses menyusui memungkinkan ibu dan bayi untuk membentuk ikatan emosional yang kuat. Sentuhan dan interaksi fisik saat menyusui dapat memberikan rasa nyaman dan kehangatan pada bayi, serta membantu meningkatkan ikatan antara ibu dan anak. Meskipun ASI memberikan banyak manfaat, namun terkadang masalah muncul dapat mempengaruhi produksi ASI.
Faktor Penyebab Produksi ASI Sedikit
Ada banyak faktor yang menyebabkan produksi ASI menjadi sedikit.
1. Jarang Menyusui
Salah satu faktor penting dalam produksi ASI adalah permintaan bayi itu sendiri. Semakin sering seorang ibu menyusui atau mengeluarkan ASI dari payudara, maka semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Tubuh memiliki sistem deteksi sendiri yang alami, tubuh akan mengira bahwa produksi ASI tidak perlu banyak saat seorang ibu tidak pernah menyusui, tubuh akan mengurangi produksinya secara alami, dan sebaliknya.
2. Stres dan Kelelahan
Siapa sangka, stres dan kelelahan ternyata bisa mempengaruhi produksi ASI. Saat tubuh dan pikiran mengalami kelelahan, tubuh akan mengeluarkan hormon bernama kortisol. Hormon tersebut dapat mempengaruhi produksi hormon prolaktin yang mempunyai peran untuk memproduksi ASI.
3. Kurang Nutrisi dan Hidrasi
Salah satu faktor yang sering terjadi. Asupan nutrisi yang kurang memadai dan kurangnya cairan dalam tubuh ibu dapat mempengaruhi produksi ASI. Seorang ibu ada baiknya menjaga pola makan dan minum secara teratur agar produksi ASI dapat berjalan secara normal. Terutama protein, zat besi, dan kalsium. Nutrisi tersebut dibutuhkan untuk menjaga produksi ASI yang baik.
4. Efek Samping Obat
Beberapa obat-obatan, baik yang melalui resep dokter atau bukan, dapat mempengaruhi produksi ASI. Seperti pada beberapa obat antidepresan atau kontrasepsi hormonal. Konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat. Perhatikan efek samping yang disebabkan obat tersebut. Jika ada, gunakan alternatif agar tidak mengganggu proses produksi ASI.
Booster ASI dengan Bahan Alami
Ada begitu banyak bahan alami yang bisa digunakan untuk meningkatkan produksi ASI.
1. Makanan Tinggi Lemak & Serat
Makanan yang tinggi kandungan lemak dan serat dapat memberi manfaat bagi ibu menyusui, termasuk akan mempengaruhi produksi ASI dan memberi nutrisi yang cukup untuk ibu dan bayi. Ada beberapa makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi saat masa menyusui.
- Susu kambing, bisa merk Susu Kambing Merapi.
- Minyak zaitun, bisa EVO Zaitun Oil.
- Susu sapi grass fed.
- Susu kacang hijau atau kedelai.
- Kacang-kacangan, seperti almond, hezelnut, dan sejenisnya.
- Buah-buahan dan sayuran.
2. Makanan Tinggi Lemak & Protein
Asupan makanan dengan lemak dan protein yang tinggi juga dapat memberi nutrisi penting dan energi yang dibutuhkan ketika masa menyusui. Salah satu hidangan yang mudah dan terkenal adalah campuran alpukat yang dikerok atau dipotong, kemudian ditambahkan irisan kurma, madu, dan sedikit garam. Sajian tersebut dipercaya bagus untuk produksi ASI. Selain itu, banyak makanan dengan lemak dan protein lainnya yang bisa dicoba.
- Daging ayam tanpa kulit.
- Ikan salmon, tuna, dan sarden.
- Telur, lebih baik direbus.
- Olahan susu, seperti yoghurt, kefir, atau susu kambing.
3. Habbatus Sauda
Habbatus sauda adalah produk biji-bijian yang memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi. Kandungan tersebut bermanfaat untuk ibu menyusui dan dapat meningkatkan produksi ASI. Bahkan, di India dan Iran, bahan ini telah digunakan sebagai pelancar ASI sejak lama. Untuk tujuan tersebut, konsumsi hingga tiga kapsul serbuk atau minyak setiap harinya. Ibu menyusui dapat memilih merk Habbatus Sauda Habasyi untuk mendapatkan manfaatnya.
4. Madu
Madu bermanfaat untuk melancarkan produksi ASI. Madu juga dapat menambah stamina ibu saat dalam masa menyusui. Dalam madu, terkandung zat antibodi yang baik untuk sistem kekebalan tubuh ibu atau bayi. Kandungan vitamin dan antibiotik dalam madu juga mampu mempercepat pemulihan rahim pasca melahirkan.
5. Daun Katuk
Daun katuk mengandung steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin atau hormon pelancar ASI. Daun katuk ini telah lama digunakan oleh masyarakat sebagai pengobatan tradisional untuk merangsang produksi ASI. Caranya juga bervariasi, daun katuk segar bisa disajikan dalam bentuk rebusan atau tumisan, bisa juga dijadikan jus.
6. Hidrasi Tubuh
Perbanyak minum air, baik air madu atau air mineral, serta pastikan asupan gizi yang seimbang. Kekurangan cairan menjadi salah satu penyebab sedikitnya produksi ASI. Ibu menyusui harus menerapkan pola makan dan minum yang teratur. Agar tubuh selalu dalam keadaan terhidrasi.
Penutup
Untuk ibu dalam masa menyusui, ada baiknya untuk menghindari berbagai faktor yang menyebabkan sedikitnya produksi ASI. Pada awalnya, bisa jadi produksi ASI sedikit karena tubuh belum mendeteksi permintaan ASI dari bayi. Saat memasuki masa menyusui aktif, hindari kelelahan dan pastikan nutrisi dan air pada tubuh tercukupi. Konsumsi bahan alami yang dapat meningkatkan produksi ASI.