Idul Adha menjadi momen yang membahagiakan bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari Raya Idul Adha, selain identik dengan ibadah haji, juga identik dengan prosesi penyembelihan hewan kurban. Di Indonesia sendiri, sapi dan kambing menjadi jenis daging yang lazim ditemui pada prosesi ini.
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, nutrisi yang terkandung pada daging kambing dan sapi sangat bagus bagi tubuh. Daging menyediakan protein dan zat besi yang melimpah. Namun, konsumsi daging juga tetap harus dalam takaran yang tepat untuk mencegah adanya penyakit.
Dalam data demografi RSUD Wonosari, tekanan darah tinggi adalah keluhan yang sebagian besar pasien alami pada momen Idul Adha. Naiknya kasus darah tinggi ini sering berkaitan dengan kadar kolesterol yang tinggi. Namun, sebenarnya seberapa banyak ya kadar kolesterol di daging tersebut?
Daging yang Lebih Ramah Kolesterol
dr. Sepriani Timurtini menjelaskan, dalam 3 ons atau sekitar 85 gram daging kambing terdapat 122 kalori, 64 miligram kolesterol, dan 2,6 gram lemak. Sementara itu, dalam takaran yang sama, daging sapi memiliki 179 kalori, 74 miligram kolesterol, dan 8 gram lemak. Jadi, mana yang lebih aman?
Dari perbandingan tersebut, bisa kita dapati jika daging sapi memiliki kandungan kolesterol dan lemak yang lebih tinggi daripada daging kambing. Bahkan, daging kambing juga cenderung lebih rendah daripada daging ayam dengan 162 kalori, 76 miligram kolesterol, dan 6,2 gram lemak.
Selain kolesterolnya yang lebih rendah daripada daging lainnya, daging kambing juga lebih kaya akan zat gizi. Ia mengandung zat besi yang lebih tinggi dengan bentuk molekul yang lebih mudah dicerna. Ia juga memiliki protein, kalium, seng, kalsium, selenium, fosfor, folat, dan banyak vitamin.
Meski nyatanya kambing bisa menjadi alternatif protein hewani yang lebih aman bagi penderita kolesterol tinggi, yang terpenting di sini adalah bagaimana cara kita mengolah, menyajikan, dan berapa banyak porsinya. Sering kali, sebab kolesterol tinggi adalah pengolahan yang tidak tepat.
Perlu kita ketahui, semua makanan yang berasal dari hewan pasti mengandung kolesterol. Menurut laman Kementerian Kesehatan, sebenarnya tubuh butuh kolesterol untuk mendukung metabolisme dan pembuatan hormon. Konsumsi daging bukanlah masalah, asalkan jumlahnya tidak berlebihan.
Cara Sehat dalam Mengolah Daging
Di Indonesia, masyarakat kerap mengolah daging sapi dan kambing dengan santan kental, entah menjadi gulai, tongseng, atau yang lainnya. Belum lagi tambahan bumbu-bumbu instan yang tinggi natrium, lemak, dan kolesterol. Kadang kasus seperti inilah yang membuat kolesterol naik. Lalu, bagaimana ya cara sehat mengolah daging yang lebih ramah kolesterol?
1. Pilih Bagian dengan Lemak Sedikit
Has dalam atau luar, kedua bagian ini berasal dari pinggang hewan yang jarang digunakan untuk bergerak, sehingga ototnya padat dan lemaknya sedikit. Bagian ini lebih ramah penderita kolesterol karena rendah lemak jenuh dan kalori. Terlebih, bagian ini memiliki kandungan protein melimpah.
Sebaliknya, hindari jeroan karena tinggi akan lemak dan kolesterol. Bila perlu, potong semua lipatan lemak yang terlihat pada daging yang sudah terpilah. Lemak jenuh di dalam daging adalah pemicu meningkatnya kadar kolesterol jahat dalam darah. Penderita kolesterol harus membatasi asupan ini.
2. Dibakar atau Dipanggang
Mengolah daging dengan dibakar atau dipanggang lebih ramah bagi penderita kolesterol tinggi. Metode ini tak memerlukan minyak goreng tambahan, sehingga kalori dan lemaknya lebih rendah. Saat dibakar atau dipanggang, lemak dari daging juga akan menetes dan terpisah dari dagingnya.
Ada pun jika tetap ingin menggorengnya, lebih baik gunakan minyak yang lebih sehat, contohnya minyak zaitun. Minyak ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik. Tertaik mencoba minyak ini?
3. Batasi Garam & Bumbu Instan
Garam dan bumbu instan umumnya mengandung natrium yang tinggi. Konsumsi natrium yang berlebihan bisa memicu peningkatan tekanan darah dan memperberat risiko penyakit jantung pada penderita kolesterol tinggi. Tekanan darah tinggi juga mempercepat kerusakan pembuluh darah.
Beberapa bumbu instan, seperti bumbu kari dan barbeku, mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi. Lemak-lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam darah dan memperburuk kondisi yang sudah ada. Alternatifnya, gunakan rempah-rempah dan bumbu alami.
4. Hidangkan dengan Sayuran
Adanya lemak jenuh dari daging, kacang-kacangan dan sayuran bisa menjadi penyeimbang karena memiliki lemak tak jenuh yang sehat. Dengan menggabungkan sumber protein hewani dan protein nabati dalam satu hidangan, bisa mengurangi asupan lemak jenuh dan meningkatkan nutrisinya.
Penutup
Kandungan kolesterol dalam daging kambing memang lebih rendah daripada daging sapi. Namun, cara mengolah dan memasaknya juga sangat penting. Ketahui lebih dulu cara mengolahnya secara benar agar dagingnya selain lezat dan sehat, juga tidak menyebabkan masalah kolesterol tinggi.
Agar bisa menikmati hidangan Idul Adha dengan nikmat tanpa gangguan kolesterol tinggi, selalu sediakan Habbatus Sauda 4 in 1 di rumah. Obat herbal yang terformulasi dari Nigella sativa, Olea europaea, VCO, dan propolis ini terbukti secara empiris mampu menurunkan kolesterol jahat.