Makan olahan daging kurban bersama keluarga menjadi momen yang ditunggu saat Hari Raya Idul Adha. Dan demi cita rasa yang nikmat, masakan kadang diolah dengan campuran santan. Hidangan bersantan terasa favorit, tapi apakah aman masak daging kurban dengan santan untuk pengidap kolesterol?
Tidak sedikit dari masyarakat kita menganggap bahwa santan memiliki kandungan kolesterol tinggi. Padahal, jika kita telusuri, santan berasal dari perasan daging kelapa. Air dan buah kelapa juga kita ketahui sangat menyehatkan. Lalu, bagaimana bisa santan tersebut menyebabkan kolesterol tinggi?
Berapa Kandungan Kolesterol dari Santan?
Mengutip dari laman USDA, santan tidak memiliki kandungan kolesterol sama sekali. Mengutip dari laman yang sama, dalam 100 gram santan terkandung 230 kalori, 5 gram karbohidrat, natrium, dan sedikit protein, serta beberapa jenis lemak. Nah, lantas apa hubungannya santan dan kolesterol ya?
Santan memiliki kandungan lemak jenuh sekitar 21 gram. Tentu saja, lemak jenuh tak baik jika dikonsumsi secara berlebihan oleh tubuh. Namun, lemak jenuh ini tidak sama dengan kolesterol. Kandungan lemak jenuh pada santan juga tidak ada kaitannya dengan naiknya kolesterol tubuh.
Para ahli mengatakan jika santan bisa menyebabkan kolesterol hanyalah mitos belaka. Santan tidak ada kaitannya dengan kolesterol dalam tubuh. Namun, meski begitu, konsumsi santan tidak boleh berlebihan, lantaran lemak jenuhnya yang tinggi juga tidak baik bagi tubuh.
Masak Daging Kurban dengan Santan, Apakah Aman untuk Penderita Kolesterol?
Selain kandungan lemak jenuhnya, santan juga mengandung kalori yang cukup tinggi. Ini artinya, sebaiknya kita tidak mengonsumsinya sembarangan atau dalam jumlah yang berlebihan. Konsumsi santan berlebih bisa memicu obesitas dan jika komplikasi akan memicu masalah kardiovaskular.
Namun, meski ada banyak risiko, mengonsumsi santan dalam porsi yang tepat sebetulnya punya banyak manfaat. Kalori dan lemak jenuhnya memang berbahaya jika jumlahnya berlebihan, namun kandungan asam laurat di dalamnya adalah sumber energi bermanfaat dalam kadar yang tepat.
Selain itu, melansir dari Halodoc, asam laurat juga memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-mikroba. Kandungan ini mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Santan dalam porsi yang tepat juga tidak menyebabkan obesitas, malah justru mampu membantu menurunkan berat badan.
Kolesterol Berasal dari Dagingnya
dr. Sepriane Timurtini menjelaskan bahwa dalam 3 ons daging kambing terdapat 122 kalori, 64 miligram kolesterol, dan hampir 3 gram lemak. Sementara daging sapi lebih tinggi, yaitu 179 kalori, 74 miligram kolesterol, dan 8 gram lemak. Santan tidak membuat kolesterol naik, naiknya kolesterol pasca Idul Adha berasal dari daging itu sendiri.
Meski daging kambing memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah, bukan berarti bisa dikonsumsi dengan sembarangan, apalagi jika kita memiliki masalah dengan kolesterol tinggi. Yang terpenting di sini adalah cara kita mengolahnya, menyajikannya, dan berapa banyak porsi yang kita makan.
Cara Sehat dalam Mengolah Daging
Menurut dr. Rudy Kurniawan, kolesterol yang tinggi kerap kali tidak menimbulkan gejala apa pun. Benar, karena kolesterol ini sebenarnya adalah zat alami yang ada di dalam tubuh. Gejala muncul karena manifestasi klinis yang merupakan komplikasi dari kolesterol tinggi.
Lebih lanjut lagi, untuk mencegah kolesterol naik saat makan daging kurban, dr. Rudy Kurniawan menyarankan untuk membatasi konsumsinya. Selain itu, lakukan cara masak yang lebih sehat dan tentunya jangan lupa olahraga secara rutin serta mengimbanginya dengan buah dan sayuran.
Terkait memasak daging kurban, untungnya saat ini sudah tersedia banyak pilihan bumbu serta bahan makanan yang relatif lebih sehat. Misalnya saja santan rendah lemak, bubuk rempah-rempah alami, hingga berbagai pilihan minyak nabati yang kaya akan lemak sehat, seperti minyak zaitun.
Jika perlu, masyarakat juga bisa mencoba herbal yang mampu membantu menurunkan kadar kolesterol. Beberapa herbal yang mungkin bisa dicoba, salah satunya adalah Habbatus Sauda 4 in 1 yang terformulasi dari Nigella sativa, Olea europaea, VCO, dan propolis. Produk ini berkhasiat, tanpa efek samping, dan sudah terdaftar di BPOM.