Obat Berbagai Peradaban, Cek Sejarah Panjang Penggunaan Habbatus Sauda

Obat Berbagai Peradaban, Cek Sejarah Panjang Penggunaan Habbatus Sauda

Habbatus sauda adalah jamu tradisional yang telah digunakan selama ribuan tahun oleh masyarakat yang tinggal di Timur Tengah dan berbagai negara bagian Asia dan Afrika untuk menjaga kesehatan dan melawan penyakit. Bahkan, tumbuhan ini kerap disebut sebagai blessed seed alias biji yang diberkahi.

Dalam perjalanan sejarah manusia, ada banyak penemuan dan inovasi yang mengubah wajah dunia. Salah satu penemuan yang menarik adalah habbatus sauda, sebuah bahan herbal alami yang telah menjadi sorotan dalam pengobatan tradisional. Dikenal juga sebagai jintan hitam, habbatus sauda telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan pengobatan Timur Tengah dan Asia Selatan.

Sejarah Penggunaan Habbatus Sauda

Dikutip dari buku Rasulullah is My Doctor, selama lebih dari 2000 tahun, habbatus sauda atau tanaman dari keluarga Ranunculaceae ini secara tradisional telah digunakan oleh berbagai kebudayaan di penjuru dunia sebagai obat alami untuk berbagai kondisi masalah kesehatan dan sebagai pendongkrak sistem imun yang ampuh.

Orang-orang pada zaman Mesir Kuno, sudah mengetahui manfaat habbatus sauda ini, mereka menggunakannya. Bahkan, habbatus sauda disebut sebagai obat yang mujarab untuk berbagai masalah dan penyakit. Raja Tutankhamun di dalam kuburnya bahkan menyertakan sebotol minyak habbatus sauda. Semua barang yang ditemukan dalam makan raja-raja Mesir, adalah barang berharga bagi raja tersebut, atau memiliki kepentingan yang signifikan.

Bangsa Romawi, negara adikuasa pada waktu itu juga sangat akrab dengan biji-bijian ini, mereka menyebutnya sebagai ketumbar dari Yunani. Bahan tersebut, oleh mereka digunakan sebagai suplemen makanan. Pada awal abad masehi, Dioscoredes, seorang dokter dari Yunani telah merekam data tentang penggunaan habbatus sauda untuk mengobati sakit kepala, hidung, sakit gigi, dan cacingan.

Habbatus sauda juga disebutkan dalam kitab Nasrani, tertuang dalam Isiah 28:25-27 yang isinya memberikan bukti lebih lanjut mengenai pentingnya habbatus sauda ketika bahan kimia yang merusak tubuh yang kebanyakan orang saat ini mengonsumsinya bagai permen tidak tersedia. Pada masa selanjutnya, Nabi Muhammad ﷺ juga menggunakan biji ini, bahkan menyebutnya sebagai obat dari segala penyakit, kecuali kematian.

Ibnu Sina adalah dokter kelahiran Persia, sering disebut sebagai bapak kedokteran modern, di negara barat beliau dikenal juga dengan nama Avicenna, menulis buku terkenal yang berjudul The Canon of Medicine, dalam buku itu disebut bahwa habbatus sauda bisa merangsang energi tubuh dan membantu pemulihan dari kelelahan.

Penelitian Modern Habbatus Sauda

Tanaman ini disebut berasal dari Timur Tengah dan Asia Barat. Habbatus sauda adalah tanaman rempah yang bisa tumbuh hingga 60 cm dan memiliki bunga berwarna putih ketika mekar. Bijinya berbentuk persegi dengan ujung yang lancip berwarna hitam kelam, bagian ini adalah yang paling sering dimanfaatkan oleh manusia.

Penelitian modern tentang habbatus sauda sudah ada sejak tahun 1959, lebih dari 200 penelitian telah dilakukan di berbagai perguruan tinggi seluruh dunia. Dari penelitian tersebut, telah banyak jurnal yang diterbitkan. Sebagian besar, menunjukkan hasil yang luar biasa atas penggunaan secara tradisional dari habbatus sauda ini.

Saat ini, habbatus sauda dibudidayakan di berbagai negara, seperti Rusia, Turki, Arab Saudi, Oman, Ethiopia, Timur Tengah, India, Bangladesh, dan kawasan Mediterania. Di negara lain seperti Mesir, Suriah, dan Balkan, bahkan habbatus sauda tumbuh secara liar. Di Arab, biji ini secara umum dikenal sebagai biji yang diberkahi.

Habbatus sauda kaya akan asam lemak tak jenuh ganda. Senyawa ini berperan penting dalam kesehatan dan kebugaran manusia. Fungsinya untuk membantu mengatur metabolisme, membawa racun ke permukaan kulit untuk dibuang, menyeimbangkan kadar insulin, mengatur kolesterol, meningkatkan sirkulasi tubuh, hingga meningkatkan fungsi hati. Kekurangan senyawa ini, disinyalir akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan saraf.

Habbatus sauda mengandung lebih dari 100 nutrisi penting. Seperti 21% protein, 38% karbohidrat, dan 35% senyawa unik bernama nigellone, thymoquinone, dan minyak atsiri. Lebih dari itu, habbatus sauda mengandung proporsi yang signifikan dari protein, karbohidrat, asam lemak esensial, dan vitamin C.

Kesimpulan

Ternyata habbatus sauda telah digunakan berbagai peradaban untuk pengobatan, telah dibuktikan secara turun-temurun. Di era modern, penelitian terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak manfaat dari habbatus sauda. Hasil-hasil ini semakin mengesankan, menunjukkan bahwa biji ini memiliki sifat anti-inflamasi, anti-mikroba, dan antioksidan yang kuat.

Dalam beberapa tahun terakhir, habbatus sauda telah mendapatkan pengakuan luas di seluruh dunia. Banyak orang yang mencari alternatif alami dalam menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Habbatus sauda, dengan warisan sejarahnya yang kaya dan dukungan ilmiah yang terus berkembang, menjadi pilihan yang menarik.

Saat ini, di masa yang semakin modern, habbatus sauda lebih mudah didapatkan dengan sediaan yang lebih praktis. Untuk mendapatkan segala manfaatnya, tidak perlu dengan mahal mengimpornya dalam bentuk biji. Salah satunya adalah produk Habbatus Sauda Habasyi HIU yang tersedia dalam sediaan kapsul bubuk, kapsul minyak, hingga minyak cair. Dengan harga terjangkau, produk tersebut bisa dibeli di toko online Herbal Indo Utama.