Penderita Tekanan Darah Tinggi Boleh Makan Daging Kambing?

Penderita Tekanan Darah Tinggi Boleh Makan Daging Kambing?

Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Sering kali, karena diagnosis penyakit ini, penderita terpaksa harus mengubah pola makan mereka. Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah penderita tekanan darah tinggi boleh makan daging kambing?

Bagi penderita tekanan darah tinggi, pemilihan pola makan bisa sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuh mereka. Karena selain terapi, gaya hidup dan pola makan sehat juga bisa menjadi obat terbaik untuk membantu mengatasi darah tinggi.

Darah Tinggi Boleh Makan Daging Kambing?

Tak bisa dipungkiri, daging kambing adalah salah satu bahan makanan yang cukup populer. Di Indonesia sendiri, daging kambing adalah bahan utama untuk gulai, sate, hingga kari. Kelezatan dan rasanya yang favorit membuatnya menjadi pilihan bagi para penggemar kuliner domestik.

Banyak mitos-mitos kesehatan menyebar di masyarakat tanpa ada dasar medis yang kuat. Salah satunya daging kambing, bahan makanan ini memiliki reputasi yang cukup buruk, disinyalir karena kolesterol dan lemaknya yang tinggi. Namun, bagaimana fakta sesungguhnya terkait daging kambing ini?

Daging Kambing dan Olahannya

Yang perlu kita garis bawahi, antara daging merah dan daging merah olahan itu berbeda. Semua jenis daging berotot dari mamalia bisa kita sebut sebagai daging merah. Sementara itu, daging yang telah melewati proses pengasinan, pengawetan, fermentasi, dan proses memasak lainnya kita sebut sebagai daging olahan.

Yang bisa kita simpulkan dari kedua jenis daging tersebut adalah kandungan natrium dan garamnya yang tentu lebih banyak pada daging olahan. Jika menilik pada penelitian yang terbit di American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi daging olahan terbukti memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan tekanan darah tinggi.

Hal itu berbanding lurus dengan salah satu penyebab tekanan darah tinggi yang paling umum, yaitu jumlah asupan garam yang berlebihan. Menurut dr. Yogi Subandra melalui laman Yankes Kemkes, tingginya tingkat garam pada daging olahan otomatis menyebabkan tingginya juga kemungkinan seseorang mengalami tekanan darah tinggi.

Sehingga, menurut dr. Yogi Subandra, yang salah bukanlah pada daging kambingnya, namun pada cara pengolahan daging kambing tersebut. Menambahkan banyak garam agar rasanya lebih gurih tentu merupakan hal yang tidak baik untuk penderita tekanan darah tinggi. Namun, secara garis besar, penderita tekanan darah tinggi tetap boleh makan daging kambing.

Kadar Kolesterol Daging Kambing

Menurut USDA, kolesterol yang terkandung dalam daging kambing justru tidak sebanyak daging sapi dan ayam. Untuk setiap 100 gram saja, daging kambing hanya mengandung kolesterol 75 mg. Jumlah tersebut jauh lebih rendah daripada daging sapi yang memiliki 90 mg dan daging ayam sebanyak 88 mg.

Bahkan, menurut penelitian yang terbit di APJCN, daging merah tanpa lemak tidak meningkatkan kolesterol jahat dalam darah. Sementara daging berlemak, daging olahan, minyak, dan makanan cepat saji adalah sumber lemak jenuh yang bisa menimbulkan kadar kolesterol tinggi.

Daging kambing mengandung protein yang bagus untuk pembentukan otot dan daya tahan tubuh, zat besi sebagai pembentuk sel darah merah, hingga kalsium yang mampu menjaga kesehatan gigi dan tulang. Semua manfaat tersebut tentu bisa kita rasakan dengan mengolahnya secara benar.

Memakan Daging Kambing dengan Aman

Dari penjelasan sebelumnya, kita mengetahui jika penderita tekanan darah tinggi tetap boleh memakan daging kambing. Namun, kebolehan tersebut tidak serta-merta menjadikan penderitanya bisa bebas memakannya tanpa aturan. Penderita bisa memerhatikan beberapa faktor berikut!

1. Pemilihan Potongan

Ada baiknya untuk memilih potongan daging kambing yang rendah lemaknya, seperti bagian paha, punggung, atau has dalam. Selain rendah lemak, bagian tersebut juga memiliki protein dan zat besi yang lebih banyak. Sebaiknya hindari potongan daging kambing yang memiliki lemak berlebih, seperti perut, iga, jeroan, dan kaki.

2. Jumlah dan Frekuensi

Pembatasan porsi dan frekuensi daging kambing juga sangat penting bagi penderita tekanan darah tinggi. Pada dasarnya, lemak dan kalori adalah asupan yang harus ada batasannya, termasuk pada daging kambing. Daging kambing adalah hidangan yang sebaiknya dimakan sesekali saja pada jarak waktu tertentu, bukan sebagai makanan sehari-hari.

3. Cara Pengolahan

Cara memasak dan mengolah daging kambing memiliki dampak paling besar bagi tekanan darah tinggi. Sebisa mungkin hindari penggunaan minyak berlebih, proses penggorengan dengan minyak yang banyak, atau metode masak yang memasukkan terlalu banyak garam ke dalam hidangan.

Alternatif metode pengolahan yang lebih sehat, seperti memanggang, merebus, hingga memasak dengan sedikit minyak zaitun atau minyak sayur lain yang lebih sehat. Cara masak ini akan menjaga asupan lemak jenuh dan natrium dalam batas aman, sehingga mendukung tekanan darah normal.

Selain itu, pemilihan bumbu juga harus lebih bijak. Bumbu instan walau tidak terasa asin, namun ternyata mengandung natrium yang tinggi. Sebagai gantinya, bisa menggunakan rempah-rempah tradisional dan bumbu alami. Cara ini tetap bisa memberi kelezatan tanpa mengorbankan kesehatan.

Bantu dengan Herbal Berkhasiat!

Penderita tekanan darah tinggi boleh makan daging kambing, namun dengan beberapa batasan yang harus dipatuhi. Cara tersebut akan mencegah lonjakan tekanan darah pada penderitanya. Pola makan yang sehat juga bagus untuk mendukung terapi dan penyembuhan tekanan darah tinggi bagi tubuh.

Habbatus Sauda 4 in 1 200 Kapsul

BELI SEKARANG

Untuk mengatasi tekanan darah tinggi, penderita bisa memanfaatkan obat herbal Habbatus Sauda 4 in 1 yang diformulasikan dari herbal alami berkhasiat, seperti habbatus sauda, minyak zaitun, VCO, dan propolis. Berbagai komposisi tersebut terbukti secara empiris mampu mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Formulasi gabungan yang tepat membuat produk ini semakin berkhasiat dan bereaksi lebih cepat.

Menu

Artikel Terkait