Kesehatan jantung adalah salah satu aspek paling krusial pada kualitas hidup seseorang. Namun, tidak dapat diabaikan juga bahwa penyakit jantung sampai saat ini masih menjadi masalah serius di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pasalnya, jantung adalah organ yang terus bekerja selama kita hidup. Maka dari itu, sangat penting untuk memberi perhatian lebih pada organ vital ini.
Dilansir dari CNN Indonesia, menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi mengatakan bahwa penyakit dari jenis katastropik ini kasusnya semakin lama justru semakin naik. Penyakit ini membuat penderitanya menjadi tidak produktif lagi, karena tidak bisa bekerja. Faktanya, penyakit jantung adalah beban terbesar bagi BPJS Kesehatan, penyakit ini memakan biaya dengan jumlah kasus yang paling besar.
Penyakit dengan Klaim BPJS Terbesar
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat, setidaknya ada delapan penyakit katastropik yang menguras klaim biaya paling besar selama program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berjalan. Diperkirakan, delapan penyakit tersebut menyedot biaya sejumlah hingga Rp24,06 triliun, dengan jumlah kasus mencapai 23,27 juta sepanjang tahun 2022.
Menurut informasi yang dihimpun oleh platform Data Indonesia, penyakit jantung menjadi klaim terbanyak dan paling menguras isi kantong BPJS Kesehatan pada periode 2022, jumlahnya hingga senilai Rp12,14 triliun. Terhitung, sepanjang 2022, BPJS Kesehatan harus menanggung setidaknya 15,5 juta kasus penyakit jantung di seluruh Indonesia.
Jika melihat daftar data dalam infografis tersebut, ternyata penyakit yang paling menguras kantong BPJS Kesehatan kebanyakan adalah golongan penyakit berat yang berhubungan dengan organ vital tubuh, seperti jantung, ginjal, atau yang bersinggungan dengan darah. Sakit memang bukan pilihan kita. Namun, sudah menjadi kesadaran kita untuk senantiasa berusaha dalam menjaga kesehatan, khususnya jantung.
Cara Menjaga Kesehatan Jantung
Data dari BPJS Kesehatan tersebut, berbanding lurus dengan fakta bahwa penyakit jantung adalah pembunuh nomor 1 di dunia. Dilansir dari laman RS. PKU Surakarta, penderita penyakit jantung sering kali tidak menyadari jika dirinya mengidap penyakit ini, sampai ketika serangan itu terjadi. Kiat berikut bisa dilakukan demi menjaga kesehatan dan mencegah penyakit jantung.
1. Rutin Olahraga
Menjadikan olahraga sebagai rutinitas mampu memberikan peluang bagus bagi jantung untuk meraih kekuatan terbaiknya. Olahraga rutin, tentunya dengan pemanasan yang tepat terlebih dahulu, akan memberikan performa yang luar biasa. Proses ini melibatkan pemompaan darah yang lebih deras, membuat efek positif bagi kesehatan pembuluh darah.
Dalam jangka panjang, pembuluh darah juga akan menjadi lebih lentur dan responsif, sehingga mampu mengurangi risiko pembekuan darah yang dapat mengancam kesehatan jantung. Selain itu, aktivitas fisik yang teratur juga mampu mendorong distribusi oksigen dengan lebih baik, pasokan nutrisi akan tersebar merata, memberi dorongan vitalitas bagi kesegaran tubuh.
2. Pola Makan Sehat
Salah satu penyebab umum penyakit jantung adalah pola makan yang tinggi lemak dan garam. Sajian seperti fast food memang lezat, namun sangat tinggi lemak trans dan natrium. Hidangan semacam daging asap dan sosis juga kaya akan bahan pengawet. Selain itu, beberapa makanan yang diproses dengan metode deep-fry juga cenderung menambah kadar lemak yang tidak sehat.
Untuk meraih jantung yang sehat dan kuat, pola makan wajib diperhatikan. Prioritaskan makanan segar yang diperkaya dengan sayuran, kacang-kacangan, dan ikan. Asupan tinggi serat dan antioksidan akan mendukung fungsi jantung yang lebih baik. Jenis asupan sehat tersebut juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat sekaligus menambah kolesterol baik.
3. Berhenti Merokok
Rokok mengandung lebih dari 7000 bahan kimia berbahaya, termasuk karbon monoksida, tar, dan zat kimia beracun lainnya. Ketika seseorang merokok, zat-zat tersebut akan masuk ke dalam tubuh dan hanya akan merusak pembuluh darah yang mengalir ke jantung. Faktor ini juga yang membuat perokok lebih rentan terhadap penyakit jantung koroner.
Selain itu, dampak yang paling serius dari rokok adalah rusaknya dinding pembuluh darah jantung. Merokok secara rutin juga bisa menimbulkan penumpukan plak kolesterol. Jika keduanya terjadi, aliran darah ke jantung akan terhambat, jantung bisa saja mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi, padahal jantung sangat memerlukannya agar berfungsi dengan baik.
Pasalnya, kegiatan ini tidak hanya merugikan seseorang yang secara aktif menghisap rokok, namun juga membawa dampak serius bagi orang-orang di sekitarnya yang terpapar oleh asapnya. Perokok pasif turut berisiko mengalami penyakit jantung koroner, meski mereka tidak merokok secara langsung.
4. Jaga Tekanan Darah
Tekanan darah yang terlalu tinggi adalah faktor risiko serius yang bisa saja memiliki konsekuensi berbahaya untuk kesehatan. Dampak paling potensial dari masalah ini adalah kemungkinan pecahnya pembuluh darah. Saat pembuluh darah pecah, utamanya jika terjadi pada organ vital, seperti jantung atau otak, maka risiko terkena penyakit jantung atau stroke akan meningkat.
Darah tinggi kerap disebut sebagai the silent killer, gejalanya tidak selalu terlihat secara jelas, namun sangat mematikan. Untuk itu, upaya pencegahan menjadi sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung. Salah satunya adalah dengan rutin berolahraga. Aktivitas fisik secara teratur mampu mengendalikan tekanan darah sekaligus memperkuat fungsi jantung.
Selain aktivitas fisik, pemilihan pola makan yang tepat dan seimbang juga mampu mencegah tekanan darah tinggi. Hindari makanan olahan yang tinggi garam, seimbangkan asupan dengan banyak sayuran, buah-buahan, dan sumber protein tanpa lemak. Dengan menjaga tekanan darah, kita sudah mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
5. Jaga Kadar Gula Darah
Kadar gula darah yang tinggi tidak hanya berisiko pada penyakit diabetes, namun juga memiliki dampak pada kesehatan jantung. Salah satu dampak paling mencolok adalah rusaknya pembuluh darah. Gula darah yang tinggi mampu merusak dinding pembuluh darah, mengakibatkan penebalan dan penumpukan plak, membuat pembuluh darah menjadi lebih sempit dan kaku.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga mampu merusak saraf-saraf pengendali jantung. Kondisi tersebut akan mengganggu sistem saraf otonom yang mengatur detak jantung dan tekanan darah. Detak jantung dan tekanan darah yang tidak stabil adalah salah satu faktor risiko pada serangan jantung.
Pola hidup yang sehat tentunya mampu mencegah dan mengurangi risiko penyakit jantung akibat kadar gula darah ini. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan dengan karbohidrat yang seimbang, mengurangi asupan gula tambahan, dan menjalani pola makan sehat secara umum lainnya.
Solusi Herbal untuk Kesehatan Jantung
Minyak zaitun, disebut dapat meningkatkan kesehatan jantung. Mengutip dari penelitian yang terbit di American Heart Association, analisis data jangka panjang sejak 1990 membuktikan bahwa minum setengah sendok atau lebih minyak zaitun setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 15% dan risiko penyakit jantung koroner hingga 21% besarnya.
Dikutip dari laman Healthline, menurut Dr. Benjamin Hirsh, minyak zaitun adalah cara sederhana untuk mengganti asam lemak hewani yang tidak sehat dan jenuh dengan sumber asam lemak yang bisa mengurangi peradangan dan meningkatkan kolesterol baik. Hal tersebut dikaitkan dengan manfaatnya untuk fungsi pembuluh darah, kesehatan jantung, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.