Setelah melakukan berbagai aktivitas sepanjang hari, tak jarang jika tubuh kita akan merasakan pegal yang menyebar ke seluruh tubuh. Terutama bagi mereka yang banyak berjalan, rasa pegal cenderung lebih terasa di bagian kaki, salah satunya betis. Namun, jika intensitas pegal pada betis lebih sering muncul, perlu diwaspadai alasan lain dibalik itu.
Pegal yang terjadi karena berbagai aktivitas harian adalah hal yang wajar. Namun, kita tetap harus berhati-hati terhadap perkembangannya, agar tidak menjadi nyeri sendi yang parah. Memang, rasa pegal yang tidak diatasi bisa menjadi gejala yang lebih serius. Apalagi jika ternyata kadar asam urat di dalam darah kita banyak, maka perlu lebih berhati-hati.
Pegal di Betis Gejala Asam Urat?
Asam urat adalah salah satu faktor yang menyebabkan nyeri dan pegal pada sendi. Asam urat adalah senyawa yang dihasilkan oleh tubuh ketika pemecahan purin dalam makanan terjadi secara berlebihan. Jika kadar asam urat meningkat, kristal asam urat dapat menumpuk di persendian, termasuk di bagian betis, menyebabkan peradangan dan rasa pegal.
Umumnya, asam urat menyerang bagian kaki. Jempol adalah salah satu lokasi yang paling rentan. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri yang tajam dan peradangan di sekitar sendi yang diserang. Awalnya, mungkin hanya satu sendi yang terkena, seperti betis atau pergelangan. Namun, jika tidak segera diatasi, kondisi ini akan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Tentu saja, rasa pegal yang muncul karena kelelahan berbeda dengan rasa pegal yang muncul karena tingginya kadar asam urat. Maka dari itu, penting untuk mengetahui beberapa gejala asam urat yang sering mengiringinya, seperti berikut.
1. Sendi Bengkak
Selain rasa nyeri yang menyiksa, gejala lain yang kerap muncul karena asam urat adalah pembengkakan pada sendi yang terkena. Ketika kadar asam urat mencapai tingkat yang sangat tinggi dalam darah, kristal asam urat dapat menumpuk di sekitar sendi, menyebabkan peradangan yang parah dan menyebabkan pembengkakan.
Pembengkakan sendi ini sebenarnya adalah respons alami dari tubuh ketika ada kristal asam urat yang mengganggu keseimbangan sendi yang normal. Tubuh akan mengirim sel darah putih untuk melawan kristal asam urat. Reaksi peradangan ini bertujuan untuk membersihkan area sendi dari kristal.
2. Sensasi Panas
Seperti penjelasan sebelumnya, adanya serangan kristal asam urat pada sendi menimbulkan peradangan sebagai mekanisme pertahanan alami tubuh. Peradangan tidak hanya membuat sendi bengkak. Sel darah putih juga mulai bergerak menuju sendi untuk melawan infeksi yang sebenarnya tidak ada.
Aliran darah yang meningkat berdampak pada munculnya sensasi panas pada bagian tersebut. Bagian yang terserang biasanya akan terasa hangat, bahkan kadang terasa panas. Sensasi dan rasa panas ini bisa menjadi gejala tambahan yang muncul pada nyeri yang diakibatkan oleh asam urat.
3. Lebih Parah di Malam Hari
Sering kali, pegal dan nyeri akibat asam urat akan lebih parah pada malam hari. Menurut dr. Sara Elise Wijono melalui laman KlikDokter, hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh perubahan suhu tubuh. Kondisi tubuh yang lebih dingin pada malam hari dipercaya dapat memudahkan pembentukan kristal asam urat.
Selain itu, jam malam adalah kondisi ketika hormon kortisol yang berperan dalam melawan peradangan dalam tingkat yang paling rendah. Hormon ini timbul bersamaan dengan sistem kekebalan tubuh yang berusaha mengatasi kemunculan kristal asam urat. Saat kadarnya rendah, rasa nyeri akibat asam urat pun tidak bisa dihindari.
4. Demam
Jika gejala yang diderita sudah parah, asam urat bisa saja menimbulkan flu dan demam. Hal ini karena gangguan asam urat sudah menyebar ke beberapa titik. Demam terjadi karena sistem kekebalan tubuh terus-menerus melepaskan sel darah putih dan antibodi untuk melawan infeksi pada sendi yang terserang.
Lama-kelamaan, sel darah putih dan antibodi bisa merusak jaringan yang sehat di sekitarnya. Sistem tubuh ini mengira ada zat asing yang perlu dilawan. Hasilnya, kondisi ini menimbulkan gejala yang sama dengan flu, saat tubuh melawan virus dan bakteri. Demam yang terjadi bisa saja disertai mual, muntah, dan gejala demam lainnya.
Mengobati Asam Urat dengan Aman
Obat saja tidak cukup untuk mengobati asam urat. Ahli kesehatan biasanya akan memberi anjuran untuk mengubah gaya hidup yang lebih sehat. Selain untuk mengelola gejala asam urat, cara ini cukup efektif untuk mengurangi risiko serangan asam urat di masa depan. Gaya hidup yang bisa ditiru seperti berikut.
- Membatasi konsumsi asupan alkohol.
- Menjaga berat badan tetap ideal.
- Berhenti merokok secara total.
- Asupan air putih yang cukup.
- Hindari makanan pantangan bagi asam urat.
Selain itu, penderita penyakit asam urat juga bisa berikhtiar dengan produk herbal Habbatus Sauda 4 in 1 yang bisa membantu terapi asam urat tanpa efek samping. Produk formulasi ini menggabungkan habbatus sauda, minyak zaitun, VCO, dan propolis menjadi satu dalam sediaan kapsul. Senyawa di dalamnya turut berperan dalam melawan peradangan dan mengurangi gejalanya, serta bisa mengobati asam urat dengan aman.