Menurut data World Heart Federation, tekanan darah tinggi atau yang kerap disebut dengan hipertensi adalah penyebab 7,5 juta kematian setiap tahunnya. Angka tersebut menyumbang 13% dari total kematian di seluruh dunia. Selain itu, 57 juta penderita hipertensi juga terbukti mengalami penurunan fungsi tubuh akibat penyakit ini.
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, rasio penderita penyakit tekanan darah tinggi di Indonesia juga cukup tinggi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, sekitar seperempat warga Indonesia mengalami tekanan darah tinggi. Tampaknya, kesadaran masyarakat akan bahaya hipertensi masih rendah.
Penyakit Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan di dalam pembuluh darah terlalu tinggi, sekitar 130/80 mmHg atau lebih. Pengukuran tekanan darah bisa dilakukan oleh dokter dengan tensimeter. Hipertensi adalah penyakit yang cukup umum di masyarakat, namun sangat berbahaya jika tidak segera diatasi.
Hipertensi adalah penyakit yang sering juga disebut sebagai the silent killer atau pembunuh diam-diam. Dilansir dari laman World Health Organization, orang yang menderita tekanan darah tinggi memang seringnya tidak mengalami gejala apa pun. Hingga pada akhirnya, tekanan darahnya telah jauh melebihi batas normal dan mengancam jiwa.
Risiko hipertensi bisa meningkat pada lansia, obesitas, pecandu alkohol, konsumen garam berlebih, hingga seseorang dengan riwayat keluarga hipertensi. Pasalnya, hipertensi adalah salah satu penyebab penyakit kronis paling umum, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, hingga stroke.
Mengenali Tekanan Darah Tinggi
Seperti penjelasan sebelumnya, sebagian besar penderita hipertensi tidak akan mengalami gejala apa pun. Namun, saat tekanan darah melebihi batas normal, ada beberapa tanda yang kerap muncul. Mengecek tekanan darah langsung ke dokter adalah cara yang tepat. Beberapa tanda berikut hanya bisa menjadi acuan untuk diagnosis awal penyakit hipertensi.
- Sakit kepala.
- Nyeri bagian dada.
- Pusing.
- Kesulitan bernapas.
- Mual dan muntah.
- Penglihatan kabur.
- Penyakit anxiety/kecemasan.
- Kebingungan.
- Telinga sering berdengung.
- Irama jantung yang tidak normal.
Jika mengalami beberapa tanda tersebut. Segera cek tekanan darah ke dokter. Pengukuran tekanan darah hanya butuh waktu yang singkat dan tidak menimbulkan rasa sakit. Langkah sigap ini tentunya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Penderita hipertensi bisa mengatasinya lebih awal, salah satunya dengan cara alami di bawah ini.
Mengobati Hipertensi dengan Alami
1. Habbatus Sauda
Obat herbal mendapat tempat khusus di hati masyarakat, salah satunya karena diyakini lebih aman. Bahan yang langsung diambil dari alam juga dinilai memberikan manfaat yang lebih dari sekedar mengobati. Salah satunya adalah habbatus sauda, herbal yang cukup populer di Indonesia maupun di dunia.
Tepat pada tahun 2017 silam, Departemen Penyakit dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia melakukan penelitian klinis yang menelusuri potensi manfaat habbatus sauda dengan penyakit hipertensi. Ternyata hasilnya cukup bagus.
Penelitian tersebut berhasil membuktikan bahwa ekstrak habbatus sauda memang memberikan efek yang sangat potensial untuk mengatasi hipertensi. Secara alami, habbatus sauda memiliki efek diuretik yang penting dalam menurunkan tekanan darah. Habbatus sauda dapat mengurangi volume cairan pada tubuh manusia.
Selain itu, temuan berikutnya mengatakan bahwa habbatus sauda bisa membantu meningkatkan produksi nitrit oksida. Habbatus sauda dapat menurunkan aktivitas berlebih pada sistem saraf simpatis. Temuan ini dikatakan sangat bermanfaat sebagai obat hipertensi pada lansia.
2. Minyak Zaitun
Bahan alami lain yang sering dipasangkan dengan habbatus sauda adalah minyak zaitun. Menurut penelitian, minyak zaitun memang berpotensi mengatasi hipertensi. Namun, perlu dicatat bahwa jenis minyak zaitun juga cukup berpengaruh dalam efektivitasnya.
Polifenol adalah senyawa utama yang bisa membantu menormalkan tekanan darah. Ada beberapa jenis minyak zaitun di pasaran, namun extra virgin adalah jenis dengan kandungan polifenol paling tinggi. Jenis minyak tersebut lebih murni karena tidak melewati proses refinasi.
Peneliti menemukan penurunan signifikan pada tekanan darah sistolik dengan asupan polifenol yang tinggi. Selaras dengan itu, penelitian dalam jurnal Circulation menyebutkan bahwa minyak zaitun dengan dosis setengah sendok makan setiap harinya bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga 21% besarnya.
Habbatus Sauda 4 in 1 Solusi Hipertensi
Habbatus Sauda 4 in 1 adalah produk formulasi yang menggabungkan habbatus sauda, minyak zaitun, VCO, dan propolis. Sebagai solusi untuk membantu mengatasi tekanan darah tinggi, formulasi ini dirancang untuk memberikan khasiat lebih kuat dan menyediakan asupan nutrisi yang lebih lengkap.
Sediaan praktis, sekali minum bisa mendapatkan banyak khasiat. Habbatus sauda, minyak zaitun, VCO, dan propolis masing-masing memiliki profil nutrisi dan senyawa yang unik. Kombinasi tersebut menghasilkan efek sinergis yang lebih kuat dan efektif. Kandungannya bagus untuk terapi penyakit atau suplemen kesehatan.
Tentu saja, produk Habbatus Sauda 4 in 1 telah terdaftar di BPOM. Produk ini dibuat oleh pabrik yang telah berpengalaman sejak 2009. Produsen selalu mengutamakan kualitas, salah satunya dari segi keamanan. Setiap produk yang dipasarkan, telah melewati izin dan evaluasi BPOM.