Banyak orang percaya bahwa leher yang terasa kaku bisa timbul karena kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah. Namun, benarkah hubungan antara kolesterol tinggi dan leher kaku ini sekuat yang sering diasumsikan oleh masyarakat?
Artikel ini akan mengupas fakta-fakta di balik fenomena tersebut. Termasuk kemungkinan penyebab lain dari kekakuan leher, gejala kolesterol tinggi, dan beberapa langkah pencegahan yang bisa kita ambil.
Apakah Leher Kaku karena Kolesterol?
Tidak sedikit yang menghubungkan antara leher kaku, terutama pada bagian belakang, dengan kondisi kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia sendiri merupakan kondisi ketika kadar kolesterol jahat, atau low-density lipoprotein (LDL), dalam aliran darah berada pada kadar yang berbahaya.
Sebenarnya, anggapan bahwa leher tegang timbul akibat kolesterol tinggi tidak sepenuhnya salah. Sebuah penelitian dalam Journal of Orthopaedic Science pada tahun 2018 menemukan adanya hubungan antara nyeri leher dan kadar LDL yang tinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang dengan kadar kolesterol yang tinggi memang lebih rentan mengalami rasa kaku dan tegang pada leher. Artinya, kadar kolesterol yang tinggi memang berpotensi menimbulkan ketegangan pada leher.
Namun, penting untuk kita catat bahwa kolesterol tinggi bukanlah penyebab langsung dari kekakuan leher. Hingga kini, penelitian yang mendalami hubungan antara kolesterol tinggi dan leher kaku masih sangat terbatas. Selain itu, rasa kaku pada leher justru lebih sering diakibatkan oleh gangguan otot dan tulang, seperti berikut.
- Cedera ringan pada leher.
- Cedera whiplash.
- Arthritis atau radang sendi.
- Fibromialgia.
- Osteoporosis.
Selain kolesterol tinggi, beberapa faktor lain yang lebih umum menjadi penyebab leher kaku meliputi postur tubuh yang buruk, kurangnya peregangan dan aktivitas fisik, tidur dengan posisi yang salah, hingga stres dan ketegangan emosional. Nah, untuk mengetahui pasti penyebab leher kaku, perlu diagnosis lebih lanjut.
Gejala Umum Penderita Kolesterol Tinggi
Jika leher kaku bukan gejala yang pasti dari kolesterol tinggi, lantas apa saja tanda-tanda yang harus kita waspadai, ya? Kondisi kolesterol tinggi sering kali disebut sebagai silent killer karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Untuk mengetahui kadar kolesterol, pemeriksaan darah secara rutin adalah yang lebih dianjurkan. Namun, menurut MedinePlus, pada beberapa orang yang memiliki kondisi kolesterol tinggi sejak lahir, terdapat gejala khas yang menyertai, seperti berikut.
- Xanthelasma, atau timbunan kolesterol di sekitar kelopak mata.
- Xanthoma, benjolan kolesterol pada tangan, siku, lutut, atau pergelangan kaki.
- Nyeri dada, terutama pada usia muda.
- Kram di salah satu atau kedua betis saat berjalan.
- Luka pada jari kaki yang sulit sembuh.
- Gejala mirip stroke, seperti sulit berbicara atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
Cek Kadar Kolesterol untuk Memastikan
Kadar kolesterol yang tinggi perlu kita waspadai karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, kedua kondisi tersebut menjadi penyebab utama kematian di Indonesia saat ini. Dan untuk memastikan apakah kadar kolesterol seseorang normal atau tinggi, perlu adanya pemeriksaan medis.
Seiring dengan perkembangan teknologi medis, kini pemeriksaan kadar kolesterol sudah lebih mudah diakses dan terjangkau, sehingga siapa pun yang ingin mengetahui kondisi kolesterolnya dapat melakukannya dengan lebih praktis.
Terlebih, bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, menurut dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro wajib melakukan pemeriksaan setidaknya sekali seumur hidup. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah ada risiko yang perlu kita waspadai atau tidak.
Karena sekali lagi, leher yang kaku tidak serta merta timbul karena kolesterol tinggi. Namun, penting untuk kita ketahui bahwa segala sesuatu yang terkait dengan kolesterol tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Untuk itu, tetap terapkan pola hidup yang sehat, serta konsumsi Habbatus Sauda 4 in 1 untuk membantu mencegah maupun mengatasi kadar kolesterol yang tinggi. Diracik dari formulasi Nigella sativa, Oleum europaea, VCO, dan propolis, terbukti berkhasiat untuk menjaga kesehatan, terutama masalah kolesterol.