Jintan hitam atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama habbatus sauda telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, khasiatnya telah dibuktikan secara empiris dari masa ke masa. Sehingga, sampai saat ini, herbal tersebut masih digunakan oleh manusia sebagai penunjang kesehatan dan penyembuh kondisi medis tertentu. Bahkan, saat ini telah banyak penelitian laboratorium untuk membuktikan khasiatnya secara medis dan ilmiah.
Dari penelitian ilmiah yang dilakukan pada zaman modern, diketahui bahwa habbatus sauda memiliki kandungan asam amino, multivitamin, protein, omega 3, omega 6, omega 9, dan lainnya yang baik untuk tubuh. Saat ini, banyak produk herbal habbatus sauda yang melabeli diri sebagai obat yang dapat memelihara kesehatan tubuh. Karena hanya dalam satu bahan, terdapat berbagai kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat.
Jauh sebelum kedokteran modern ditemukan, dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ dan para sahabat telah menggunakan habbatus sauda sebagai pengobatan berbagai penyakit. Hingga saat ini, sabda Rasulullah ﷺ tentang habbatus sauda selalu menjadi acuan umat Islam dalam menggunakannya. Pengobatan dengan metode ini kerap kali disebut sebagai thibbun nabawi. Metode ini diyakini dapat mendatangkan kesembuhan, karena bersumber langsung dari wahyu Allah.
Mengapa Penyakit Tidak Sembuh Setelah Minum Habbatus Sauda?
“Sesungguhnya pada jintan hitam itu terdapat obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian.” (HR. Abu Hurairah)
Hadis yang bersumber langsung dari perkataan Rasulullah ﷺ tersebut, kita wajib mengimani dan meyakini. Apalagi didukung dengan penelitian modern yang mengatakan bahwa habbatus sauda dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang mengonsumsinya. Karena secara kedokteran, semua penyakit ada kemungkinan untuk sembuh jika daya tahan tubuh kuat dan tinggi.
Dalam kitabnya yang berjudul Ath-Thibbun Nabawi, Ibnu Qayyim menjelaskan tentang habbatus sauda, “Habbatus sauda memiliki sangat banyak manfaat, sabda Rasulullah ﷺ, ‘Obat untuk segala macam penyakit’, sebagaimana firman Allah, ‘Menghancurkan segala sesuatu dengan perintahan Rabb-nya’, yaitu segala sesuatu yang bisa hancur dan semisalnya. Dan habbatus sauda bermanfaat menyembuhkan segala macam penyakit yang bersifat dingin dan penyakit yang bersifat panas dan kering.”
Tapi, mengapa ada yang penyakitnya tidak sembuh walau telah meminum habbatus sauda?
- Habbatus sauda adalah bahan, untuk menjadi obat perlu diagnosis, dosis, dan indikasi serta cara meramu yang tepat dari ahli.
- Habbatus sauda adalah herbal yang penyerapannya oleh tubuh membutuhkan waktu, kesembuhannya mungkin tidak instan dan butuh proses yang lebih panjang.
- Cara kerja habbatus sauda menurut penelitian adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh, jika daya tahan tubuh kuat, maka secara teori semua penyakit dapat sembuh.
- Para ulama tentunya lebih paham dengan hadis tentang habbatus sauda, tapi ketika mereka sakit, mereka tidak semata-mata menggantungkan pengobatan dengan habbatus sauda saja. Bisa jadi mereka pergi ke dokter, dirawat di rumah sakit, dibarengi dengan metode lain semisal herbal atau pengobatan timur.
Sebagai contoh kasus pada luka robek dengan pendarahan yang banyak, yang bahkan penanganannya sangat darurat antara waktu dan nyawa. Sebagai muslim, yakin hal tersebut bisa sembuh dengan habbatus sauda sesuai hadis, tapi mungkin butuh proses. Maka dari itu, dibarengi dengan terapi utama dengan metode kedokteran lainnya. Seperti pada luka robek dengan pendarahan tersebut, maka ada baiknya jika luka dijahit agar pendarahan bisa tertangani dan luka menjadi tertutup.
Perlu Keahlian Dokter atau Tabib
Dikisahkan dalam sebuah hadis, seorang sahabat menderita sakit, saat Rasulullah ﷺ berkunjung menjenguk, beliau menyarankan sahabat untuk menemui seorang tabib yang lebih paham cara meramu yang benar. Di posisi ini, Rasulullah ﷺ tahu obat dan bahan yang sebaiknya diminum secara global saja, sementara itu untuk meraciknya dibutuhkan keahlian seorang tabib.
“Sesungguhnya engkau menderita penyakit jantung, temuilah al-Harits bin Kalidah dari Bani Tsaqif karena sesungguhnya ia adalah seorang tabib. Dan, hendaknya dia (al-Harits) mengambil tujuh buah kurma ajwa, kemudian ditumbuk beserta biji-bijinya, kemudian meminumkanmu dengannya.” (HR. Abu Dawud)
Sebagai muslim meyakini hadis tentang habbatus sauda dapat menyembuhkan penyakit, tapi dengan racikan yang benar oleh ahli dan proses yang tidak instan, karena dalam prosesnya ada dosis hingga indikasi yang bervariasi. Rasulullah ﷺ diutus ke dunia bukan untuk menjadi ahli pengobatan, sementara pengobatan adalah urusan dunia yang umat manusia harus terus mengembangkannya.
Seperti kata Ibnu Hajar Al-Asqalini, “Seluruh tabib telah sepakat bahwa pengobatan suatu penyakit berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan umur, kebiasaan, waktu, jenis makanan yang biasa dikonsumsi, kedisiplinan dan daya tahan fisik, karena obat harus sesuai kadar dan jumlahnya dengan penyakit, jika dosisnya berkurang maka tidak bisa menyembuhkan dengan total dan jika dosisnya berlebih dapat menimbulkan bahaya yang lain.”
Membutuhkan Iman dan Tawakal
Seorang ahli pengobatan dengan metode thibbun nabawi, ibarat pedang tajam, tangan yang memegang pedang harus kuat dan terlatih. Begitu juga sebagai pasien yang berobat dengan metode ini, ada unsur keimanan dan keyakinan, tidak semata-mata tentang sebab-akibat saja. Karena metode ini adalah turunnya bersumber dari wahyu Allah, kita wajib mengimaninya dan yakin pula segala kesembuhan adalah datangnya dari Allah.
Seperti kisah dalam sebuah hadis, dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah ﷺ dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, “Apakah diantara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.” Diantara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.” Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. Pembesar tersebut sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi ﷺ. Lalu ia mendatangi Nabi ﷺ dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.” Rasulullah ﷺ lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?” Beliau pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian.”
Jika ditemukan kasus yang sama, ada orang tersengat kalajengking kemudian dibacakan Al-Fatihah ternyata tidak sembuh. Maka itu bukan salah Al-Fatihah, tapi tangan yang tidak mahir dalam memegang pedang yang tajam tadi. Jika keimanan sebaik Abu Sa’id Al-Khudri, kita bisa berharap Allah memberikan kesembuhan. Begitu pula dengan hadis tentang air zam-zam di bawah ini.
“Air zam-zam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya.” (HR. Ibnu Majah)
Disebutkan bahwa air zam-zam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya. Dalam tafsir dikatakan, jika kita meminumnya untuk kesembuhan, maka Allah akan menyembuhkan kita. Jika kita meminumnya karena kehausan, maka Allah akan memuaskan kita. Begitu juga saat kita meminumnya karena kelaparan, Allah akan mengenyangkan kita.
Ibnu Qayyim telah membuktikan hal ini, seraya berkata, “Sesungguhnya aku telah mencobanya, begitu juga orang lain, berobat dengan air zam-zam adalah hal yang menakjubkan. Dan aku sembuh dari berbagai macam penyakit dengan izin Allah.”
Penutup
Ternyata pengobatan dengan habbatus sauda, jika benar-benar sesuai dengan anjuran Rasulullah ﷺ tidaklah sesederhana dengan meminumnya dengan asal-asalan. Di dalamnya ada tangan-tangan ahli hingga unsur keimanan yang harus melekat di hati.
Rasulullah ﷺ menyebutkan sebab-sebab kesembuhan suatu penyakit.
- Pengetahuan tentang obat dan penyembuhan.
- Akurasi diagnosis dan ketepatan obat.
- Izin Allah untuk menyembuhkan.
Semogga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan kesembuhan bagi yang sakit. Ikhtiar untuk sehat dengan habbatus sauda bisa dilakukan dengan produk Habbatus Sauda Oil dari Herbal Indo Utama yang bisa dibeli melalui tautan di situs ini. Herbal Indo Utama juga menyediakan konsultasi medis gratis kepada dr. Didit Aktono Hadi yang bisa dihubungi melalui WhatsApp.