Polusi Udara Meningkat, Tangkal Radikal Bebas dengan Antioksidan

Polusi Udara Meningkat, Tangkal Radikal Bebas dengan Antioksidan

Menurut World Health Organization, polusi udara adalah salah satu pembunuh yang tidak terlihat. Dikatakan begitu karena polusi memang tidak terlihat, namun dampaknya bisa sangat mematikan bagi tubuh. Hal yang sering kita anggap sepele ini, ternyata adalah penyebab penyakit stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru, serta masalah pernapasan akut hingga kronis.

Polusi Udara Penyebab Kematian Dini

Polusi Udara

World Health Organization melalui laman Air Quality Guidelines memberi bukti nyata bagaimana polusi udara bisa memengaruhi banyak aspek kesehatan manusia. Untuk itu, tepat pada 2021, WHO telah menurunkan tingkat hitungan AQG, memperingatkan adanya risiko signifikan jika polusi udara melebihi tingkat pedoman kualitas yang baru tersebut.

“Polusi udara merupakan ancaman terhadap kesehatan di semua negara, namun hal ini merupakan dampak paling parah bagi masyarakat di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.”Dr. Tedros Adhanom, WHO

Pada usia anak, polusi udara bisa menyebabkan penurunan pertumbuhan dan fungsi paru-paru. Paparannya bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan (ISPA) dan asma, polusi juga membuat gejala pada penderitanya semakin parah. Sedangkan pada usia dewasa, penyakit jantung iskemik dan stroke adalah penyebab umum kematian dini yang ditimbulkan oleh polusi luar ruangan.

Polusi udara juga turut menjadi penyebab penyakit diabetes dan kondisi neurodegeneratif. Hal ini membuktikan bahwa beban penyakit yang disebabkan oleh polusi udara ternyata sama bahayanya dengan risiko kesehatan global lainnya, seperti pola makan yang tidak sehat dan kebiasaan merokok.

Polusi udara juga disebut menjadi salah satu ancaman lingkungan terbesar selain perubahan iklim. WHO menilai bahwa peningkatan kualitas udara juga bisa meningkatkan upaya mitigasi perubahan iklim dan pengurangan emisi, yang nantinya akan memperbaiki kualitas udara.

Peran Antioksidan untuk Melawan Polusi

Makanan yang Mengandung Antioksidan

Dikutip dari laman Jakarta Rendah Emisi, polusi memiliki sifat dan ukuran yang mikroskopis. Polusi bisa menembus pertahanan tubuh dengan mudah. Zat polutan yang dibawa ini bisa dengan mudah merusak organ vital tubuh, seperti paru-paru, jantung, dan otak. Pada akhirnya, polusi udara hanya memberi dampak buruk, baik yang akut atau kronis.

Pasalnya, polusi udara bisa berasal dari berbagai sumber, seperti kendaraan, asap pabrik, freon AC dan kulkas, pembakaran sampah, bahkan hingga asap rokok. Sumber polusi udara tersebut dapat menghasilkan emisi dalam bentuk bahan kimia udara, seperti karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksidan, sulfur dioksida, dan senyawa udara lain yang kerap dihirup manusia.

Menurut dr. Reza Fahlevi, senyawa yang dihirup tersebut bisa meningkatkan kadar radikal bebas di dalam tubuh. Zat yang kerap disebut dengan zat oksidan ini dapat menyebabkan kerusakan sel dan menimbulkan penyakit berbahaya jika kadarnya terus meningkat. Untuk menangkal bahaya radikal bebas ini, setidaknya ada dua cara utama, seperti berikut.

  1. Perkecil paparan polusi udara dengan menghindari tempat-tempat yang tinggi polutan. Seperti jalan raya, kawasan merokok, kawasan industri, dan sejenisnya. Namun, jika tidak bisa dihindari, usahakan untuk selalu memakai masker saat bepergian.
  2. Untuk menangkal bahaya dan dampak buruk dari polusi udara, bisa dengan mengonsumsi zat antioksidan. Zat ini bisa ditemukan pada berbagai makanan sehat yang mengandung vitamin C, E, beta-karoten, glutationa, flavonoid, polifenol, dan jenis antioksidan lainnya. Selain makanan, zat tersebut bisa dipasok dari suplemen berbasis herbal atau kimia.

Zat antioksidan dapat membantu tubuh untuk melawan radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh akibat paparan polusi udara yang berlebihan. Dengan konsumsi zat antioksidan, radikal bebas akan ternetralkan, sehingga mampu meminimalkan risiko kerusakan sel dan penyakit berbahaya yang mengintai.

Menangkal Radikal Bebas dengan Herbal

Tingkat polusi udara memang semakin tinggi, namun bukan berarti kita hanya pasrah dan menerima bahaya polusi udara tersebut. Polusi udara mampu merusak tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit berbahaya. Akan lebih bijak jika kita melakukan tindakan untuk memperkecil dampak buruk polusi udara tersebut.

Habbatus Sauda 4 in 1 adalah salah satu suplemen herbal yang kaya akan antioksidan. Suplemen herbal ini dibuat dengan kombinasi habbatus sauda, minyak zaitun, VCO, dan propolis. Masing-masing bahan tersebut memiliki zat antioksidan unik yang sangat kuat. Tersedia dalam sediaan kapsul minyak, sehingga suplemen ini bisa dengan mudah dikonsumsi.

Habbatus Sauda 4 in 1 200 Kapsul

BELI SEKARANG

Habbatus sauda mengandung sejumlah senyawa aktif seperti thymoquinone, thymohydroquinone, dan flavonoid. Thymoquinone adalah komponen yang paling banyak dipelajari dalam habbatus sauda dan memiliki sifat antioksidan yang kuat. Senyawa ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan juga memiliki potensi anti-inflamasi.

Minyak zaitun memiliki polifenol, vitamin E, dan beta-karoten yang bersifat antioksidan. Polifenol, terutama oleuropein, merupakan senyawa utama dalam minyak zaitun yang memberikan sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Senyawa ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit jantung dan peradangan.

VCO mengandung asam lemak rantai sedang dan juga senyawa-senyawa fenolik seperti asam galat dan asam ferulat. Senyawa tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. VCO juga mengandung vitamin E yang merupakan antioksidan penting.

Propolis adalah bahan yang dikumpulkan oleh lebah dari tanaman dan digunakan untuk membangun sarang mereka. Propolis mengandung berbagai senyawa bioaktif termasuk flavonoid, asam fenolat, dan asam amino. Senyawa tersebut memberikan sifat anti-mikroba, anti-inflamasi, dan antioksidan. Antioksidan dalam propolis membantu melindungi sel-sel lebah dari kerusakan dan juga memiliki potensi manfaat kesehatan manusia ketika dikonsumsi.