Benarkah Kadar Gula Darah yang Tinggi Bisa Membahayakan Otak?

Benarkah Kadar Gula Darah yang Tinggi Bisa Membahayakan Otak?

Kadar gula darah yang tinggi ternyata berpotensi membahayakan otak. Kondisi ini ternyata bisa meningkatkan risiko terhadap penurunan kecakapan kognitif dan penyakit demensia. Risiko penyakit tersebut berpengaruh dalam penurunan daya ingat dan cara berpikir. Risiko ini, bahkan bisa muncul tanpa kita harus menderita diabetes terlebih dahulu.

Di sisi lain, kadar gula darah yang normal juga terkait dengan kesehatan otak yang lebih baik. Seperti dilansir dari sebuah penelitian terbaru pada jurnal Diabetes, Obesity and Metabolism tahun 2021, peneliti dari University College London dan London School of Hygiene & Tropical Medicine menyarankan untuk menjaga kadar gula darah dalam rentang normal. Itu penting untuk mencegah gangguan kognitif, demensia, dan gangguan otak terkait.

Hubungan Gula Darah Tinggi dengan Demensia

Seperti data di atas, peneliti melaporkan, seseorang yang didiagnosis memiliki kadar gula darah melebihi batas normal, memiliki potensi 54% lebih besar untuk terserang penyakit demensia vaskular. Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada mereka yang memiliki kadar gula darah normal. Risiko ini juga berlaku bagi mereka yang terdiagnosis prediabetes.

Victoria Garfield, Ph.D, peneliti utama dalam studi ini, dikutip dari laman Healthline mengatakan, “Berdasarkan penelitian sebelumnya dan temuan kami sendiri saat ini, kami bisa mengatakan dengan pasti bahwa prediabetes adalah kondisi yang berisiko tinggi, dan sekarang kami tahu bahwa hal itu juga terkait dengan risiko penurunan kognitif dan risiko demensia vaskular.”

Kenali Bahaya Gula Darah Tinggi untuk Otak

Victoria Garfield mengatakan bahwa para peneliti yang tergabung, telah lama mengetahui bahwa seseorang yang terdiagnosis diabetes cenderung memiliki kesehatan otak yang lebih buruk pada usia tua. Walau dengan alasan kompleks yang belum sepenuhnya dipahami.

Namun, penelitian tersebut juga menyoroti kerusakan otak yang bisa saja diakibatkan oleh peningkatan kadar gula darah yang berkelanjutan. Hal ini didukung oleh data peneliti yang menunjukkan bahwa seseorang dengan kadar gula darah tinggi cenderung memiliki ukuran hippocampus yang lebih kecil. Organ kecil otak ini berperan dalam mengingat informasi baru dan menghubungkan emosi ke dalam ingatan tersebut.

Hubungan Gula Darah Tinggi dengan Penurunan Kognitif

Menurut observasi data di atas, hasil lainnya mengatakan bahwa orang dengan diagnosis prediabetes juga terbukti memiliki kinerja yang lebih buruk pada tes fungsi kognitif. Jika dibandingkan dengan mereka yang punya kadar gula darah nomal, menurut Victoria Garfield pada penelitiannya.

Kerusakan Akibat Inflamasi

Sementara itu, James Giordano, Ph.D, seorang profesor dari Georgetown University, dilansir dari laman Healthline berkata bahwa kadar gula darah yang tinggi, bahkan yang tidak bersifat kronis sekalipun bisa berpotensi menyebabkan inflamasi. Kondisi ini menyebabkan metabolit gula terakumulasi dalam sel otak yang menimbulkan peradangan sistemik.

Menurut James Giordano, metabolit oksidatif tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada membran sel dengan sangat cepat. Seiring berjalannya waktu, inflamasi sistemik ini menghasilkan peradangan yang bisa mempercepat proses penuaan dan memperburuk penyakit yang berkaitan dengan usia, salah satunya kondisi pembuluh darah.

Pada otak, pembuluh darah menjadi ketat, kaku, dan mengeluarkan zat kimia yang bersifat inflamasi. Kondisi ini berpotensi menurunkan aliran darah dan menciptakan inflamasi yang berulang. Saat terjadi, potensi sel mati, kerusakan oksidatif, dan hipoksia meningkat.

Namun demikian, Victoria Garfield memberi catatan bahwa penelitian ini masih bersifat observasional dan tidak menetapkan sebab-akibat antara gula darah yang tinggi dengan kerusakan otak. Studi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Kesimpulan

Temuan dari studi tersebut jelas membuka pemahaman baru tentang pentingnya manfaat skrining dan pemantauan gula darah atau diabetes sejak dini secara rutin. Kenali lebih dalam penyebab gula darah tinggi, selain itu, penanganan awal juga harus lebih dipertimbangkan untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan, salah satunya kerusakan pada otak yang sulit untuk dipulihkan.

Habbatus Sauda 4 in 1 200 Kapsul

BELI SEKARANG

Seseorang dengan kadar gula darah yang tinggi atau didiagnosis prediabetes dapat mengurangi risikonya dengan melakukan gaya hidup sehat dan seimbang. Selain itu, rutin konsumsi suplemen herbal Habbatus Sauda 4 in 1 juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Produk formulasi habbatus sauda, minyak zaitun, VCO, dan propolis ini dapat membantu menjaga kesehatan dan terapi penderita gula darah tinggi.