Hipertensi, atau tekanan darah tinggi telah menjadi salah satu masalah kesehatan utama yang menghantui masyarakat. Penyakit yang dulunya hanya dianggap sebagai penyakit orang tua, kini malah semakin banyak diderita oleh anak muda. Fenomena ini tidak hanya mencengangkan, namun juga mengkhawatirkan, mengingat dampaknya yang serius. Kebiasaan buruk disinyalir menjadi penyebab darah tinggi di usia muda.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, persentase penderita hipertensi di usia muda mencapai 8,7% pada tahun 2013. Jumlah ini meningkat hingga 13,2% pada tahun 2018. Itu artinya, setidaknya ada 1 dari 10 anak muda yang menderita hipertensi. Angka ini tentunya cukup tinggi. Lantas, apa penyebab darah tinggi di usia muda?
Penyebab Darah Tinggi di Usia Muda
Hipertensi sering disebut sebagai the silent killer, ini karena sebagian besar penderitanya tidak mengetahui jika dirinya menyandang hipertensi, kecuali setelah komplikasi. Hal itu selaras dengan data dari Kementerian Kesehatan yang mengatakan bahwa 59,8% penderita hipertensi tidak berobat karena merasa dirinya sehat. Berikut adalah penyebab darah tinggi di usia muda.
1. Tingkat Stres Tinggi
Salah satu penyebab darah tinggi di usia muda adalah kondisi emosi dan tingkat stres. Dikutip dari penelitian yang terbit di Warmadewa Medical Journal, stres bisa menyebabkan hipertensi melalui peningkatan tekanan darah yang berulang-ulang, serta melalui stimulasi saraf yang memproduksi hormon vasokonstriksi dalam jumlah besar.
Peningkatan risiko darah tinggi disebabkan oleh reaksi yang tidak sehat terhadap stres. Reaksi yang muncul, seperti kecemasan dan depresi, tentu berkaitan dengan penyakit jantung. Sementara itu, sebagian orang cenderung akan merokok, minum alkohol, dan mengonsumsi makanan tidak sehat, yang tentu saja juga berkaitan dengan hipertensi.
2. Pola Makan Tinggi Natrium
Garam atau natrium menjadi penyebab darah tinggi di usia muda. Mineral ini sebetulnya dibutuhkan oleh tubuh. Namun, konsumsi yang berlebihan justru akan meningkatkan tekanan darah. Ini bisa terjadi karena natrium dapat menarik air ke dalam aliran darah, membuat volume darah menjadi tinggi, dan memaksa jantung bekerja lebih keras.
Natrium tidak hanya berbentuk garam, berbagai makanan instan favorit anak muda juga mengandung natrium yang tinggi, termasuk mi instan, makanan kalengan, makanan ringan, dan sejenisnya. Padahal, menurut Kementerian Kesehatan, batas aman konsumsi natrium harian hanya sejumlah satu sendok teh.
3. Kurang Olahraga
Walau tubuh tidak obesitas, olahraga adalah hal yang tetap harus dilakukan. Anak muda zaman sekarang seringnya terpaku dengan gawai, lebih memilih berdiam diri dengan sosial media dan permainan daring. Padahal, gaya hidup yang kurang aktif dapat berkontribusi pada sejumlah perubahan fisik dalam tubuh.
Aktivitas fisik membantu elastisitas pembuluh darah tepat terjaga. Kurangnya aktivitas fisik membuat pembuluh darah menjadi lebih kaku, yang secara tidak langsung sudah meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Selain itu, kurang olahraga menyebabkan resistensi insulin, membuat tubuh lebih banyak memproduksi insulin.
4. Faktor Genetik
Penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia mengatakan bahwa riwayat hipertensi keluarga menjadi salah satu faktor dominan pada kasus hipertensi di usia muda. Faktor genetik adalah risiko hipertensi yang tidak dapat diubah. Orang tua yang mengidap hipertensi, kemungkinan besar akan diturunkan kepada anaknya. Namun, penderita hipertensi karena genetik tetap bisa mengontrol tekanan darah agar tidak terjadi komplikasi.
Bahaya Hipertensi di Usia Muda
Penelitian dari Journal of the American College of Cardiology menunjukkan bahwa anak mudah dengan tekanan darah tinggi lebih besar kemungkinannya untuk mengalami masalah jantung di kemudian hari. Riset tersebut dilakukan selama 25 tahun terhadap 2.500 partisipan. Hipertensi yang berlanjut bisa mengganggu fungsi otot jantung.
Mengutip dari data WHO, diperkirakan 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Selain itu, jumlah penyandang hipertensi kian meningkat setiap tahunnya. Menurut proyeksi WHO, akan ada 1,5 miliar penderita hipertensi dan 9,4 juta kematian akibat komplikasi hipertensi pada tahun 2025.
Mengontrol Tekanan Darah di Usia Muda
Sering kali anak muda mengabaikan hipertensi karena beranggapan jika penyakit tersebut hanya menyerang orang tua. Begitu juga karena gejalanya yang tidak selalu muncul, membuat kebanyakan remaja tidak menyadarinya. Agar komplikasinya bisa dicegah sedini mungkin, penting untuk mengawasi tekanan darah secara rutin.
Gaya hidup sehat juga memainkan peran yang krusial. Selain itu, mengadopsi pola makan rendah garam, rutin berolahraga, menghindari rokok, mengelola stres, mengurangi konsumsi alkohol, dan menjaga berat badan dalam kisaran sehat adalah langkah penting untuk menghindari hipertensi dan segala bentuk komplikasinya.
Ternyata, penyebab darah tinggi di usia muda begitu banyak. Selain itu, komplikasi yang ditimbulkan juga tidak bisa dianggap sepele. Untuk membantu menjaga tekanan darah, penderita hipertensi bisa mengonsumsi Habbatus Sauda 4 in 1 secara rutin. Produk yang diformulasikan dari bahan herbal alami ini mampu menjaga tekanan darah dengan aman dan tanpa efek samping.