Tubuh memompa darah dari jantung melalui arteri, kekuatan dorongan itulah yang disebut dengan tekanan darah. Dalam sehari, angka tekanan darah bisa saja naik atau turun dan itu sangat normal, bahkan dialami semua orang. Namun, bila tekanan darah tetap tinggi selama periode waktu yang lama, bisa jadi tubuh mengalami tekanan darah tinggi.
Ketika tekanan darah terlalu tinggi, darah bergerak melalui arteri dengan dorongan yang lebih kuat. Kondisi ini bisa meningkatkan tekanan pada jaringan halus arteri, bahkan bisa berpotensi merusak pembuluh darah. Penyakit yang disebut juga dengan hipertensi ini cukup berbahaya.
Tekanan darah tinggi sering mendapat sebutan the silent killer, penyakit ini memang jarang menimbulkan gejala, sampai ada kerusakan yang fatal yang terjadi. Tanpa adanya gejala yang terlihat, wajar pula jika kebanyakan orang tidak sadar jika memiliki tekanan darah yang terlalu tinggi.
Kebiasaan untuk Menurunkan Darah Tinggi
Ada banyak kegiatan dan kebiasaan di rumah yang bisa dilakukan untuk membantu mengelola tingkat tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Mulai dari pola makan hingga gaya hidup, pengidap hipertensi memang tidak boleh sembarangan dalam menjalaninya.
1. Aktif Bergerak
Menjaga tubuh agar tetap aktif adalah bagian penting dari kehidupan sehat itu sendiri. Selain membantu menurunkan tekanan darah, aktivitas fisik secara rutin juga memberikan manfaat bagi suasana hati, kekuatan dan keseimbangan tubuh. Tubuh aktif juga bisa menurunkan risiko diabetes dan banyak jenis penyakit kardiovaskular lainnya.
Orang yang jarang berolahraga tidak perlu khawatir. Tidak perlu terlalu keras, mulailah dari kegiatan ringan secara perlahan. Pilih jenis olahraga dan waktu yang nyaman dengan kondisi keadaan diri sendiri. Baik olahraga indoor seperti gym, atau outdoor seperti jogging, sepeda, atau berenang sama-sama memberikan manfaat.
2. Pola Makan DASH
DASH adalah pola makan populer yang memang didesain untuk memantu mengatasi tekanan darah tinggi. Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik hingga 11 mmHg banyaknya. Pola makannya menganut asupan yang penuh dengan kalium, kalsium, dan magnesium. Contohnya seperti apa?
- Memakan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
- Konsumsi susu rendah lemak, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan.
- Menghindari makanan tinggi lemak jenuh, seperti junk food dan daging.
3. Batasi Garam
Bagi sebagian orang, terlalu banyak natrium justru akan membuat tubuh mulai menahan cairan. Hal ini membuat tekanan darah meningkat secara tajam. American Heart Association (AHA) merekomendasikan asupan garam sebanyak 1500 mg hingga 2300 mg dalam sehari, sekitar setengah sendok teh.
Penggunaan garam berlebih bisa disiasati dengan penggunaan rempah-rempah sebagai pengganti perasa makanan. Selain garam, natrium yang tinggi juga ditemukan pada banyak produk makanan instan, seperti sereal instan, minuman kemasan, sayur atau buah kalengan, mi instan, hingga bumbu instan.
4. Menjaga Berat Badan
Bisa dibilang, berat badan dan tekanan darah berjalan dengan seiringan. Menurut American Heart Association (AHA), bagi seseorang yang punya masalah obesitas, menurunkan berat badan sebanyak 5-10 kg saja dapat membantu menurunkan tingkat tekanan darah.
Selain menjaga berat badan, American Heart Association (AHA) juga merekomendasikan untuk mengawasi lingkar pinggang. Lemak di sekitar pinggang yang bernama visceral ternyata dapat berdampak negatif pada jantung. Dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah serius terkait tekanan darah tinggi.
5. Tinggalkan Rokok
Setiap rokok yang dihisap oleh tubuh, secara instan dapat meningkatkan tekanan darah dalam waktu sementara. Jika merokok dilakukan secara rutin, tekanan darah bisa bertahan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama.
American Heart Association (AHA) menyebutkan, seorang penderita hipertensi yang merokok punya risiko lebih besar untuk terkena serangan jantung dan stroke. Bahkan, bahaya tersebut juga berlaku bagi perokok pasif. Berhenti merokok bisa membantu tekanan darah kembali normal.
6. Tinggalkan Alkohol
Kebiasaan meminum alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan tekanan darah tinggi. Terlebih, pada penderitanya, jika diteruskan dapat memicu gejala yang lebih parah. Alkohol dapat mempersempit pembuluh darah. Hal itu berbahaya bagi penderita hipertensi karena berpotensi merusak pembuluh darah dan organ tubuh lainnya.
7. Kurangi Stres
Stres dapat meningkatkan tekanan darah dalam waktu sementara. Namun, jika stres dialami terus-menerus, tekanan darah bisa bertahan tetap tinggi pula dalam waktu yang lama. Coba identifikasi penyebab stres, lalu coba cari jalan dan respon setiap masalah dengan baik. Selain itu, rasa stres dapat dirilis melalui kegiatan positif seperti berolahraga.
Mengobati Tekanan Darah yang Tinggi
Jika tidak diobati, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi yang serius, termasuk stroke, serangan jantung, hingga kerusakan ginjal. Angka tekanan darah 130/80 mmHg atau lebih sudah bisa dikategorikan tinggi. Ada baiknya selalu cek tekanan darah dengan rutin.
Tekanan darah tinggi adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan bahaya jangka panjang pada jantung dan pembuluh darah. Untuk mengatasinya, lakukan pertolongan pertama, mulailah ubah gaya hidup, seperti lebih aktif bergerak, menjaga pola makan, hingga mengurangi tingkat stres.
Selain itu, untuk membantu pengobatan hipertensi, pasien juga bisa memanfaatkan produk herbal Habbatus Sauda 4 in 1 dari Herbal Indo Utama. Senyawanya memiliki efek diuretik yang bagus untuk menurunkan tekanan darah. Nutrisinya bisa membantu menjaga kesehatan penderita hipertensi dan meningkatkan produksi oksida nitrit yang dapat menurunkan aktivitas berlebih pada saraf simpatis.
Untuk informasi lebih lanjut dan cara penanganan yang lebih tepat, konsumen juga bisa mendapatkan konsultasi medis secara gratis dengan dr. Didit Aktono Hadi. Hubungi nomor WhatsApp beliau yang sudah disematkan di bagian bawah situs ini. Dapatkan panduan yang tepat dalam mengatasi hipertensi langsung dari ahli kesehatan.
