Rahasia dan Cara Sehat Rasulullah ﷺ yang Selama Hidupnya Hanya Sakit Dua Kali

Rahasia dan Cara Sehat Rasulullah ﷺ yang Selama Hidupnya Hanya Sakit Dua Kali

Nabi Muhammad ﷺ diutus oleh Allah ke dunia untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. Nabi Muhammad ﷺ mengemban tugas berat untuk menyampaikan amanat dari Allah. Setiap perilaku beliau adalah sesuatu yang patut ditiru, dari semua sisi, termasuk juga soal kesehatan dan gaya hidupnya. Nabi Muhammad ﷺ mendapat jaminan terhindar dari perbuatan yang tercela oleh Allah, sehingga setiap contoh yang beliau ajarkan bukanlah hal yang sia-sia.

Dilansir dari berbagai sumber, Rasulullah ﷺ selama hidupnya hanya mengalami sakit dua kali saja. Beliau mengalami sakit saat menerima wahyu pertama dan menjelang wafatnya. Jazirah Arab pada waktu itu terkenal memiliki cuaca yang sangat ekstrem. Dengan pola hidup sehat dan izin Allah, Rasulullah ﷺ tetap memiliki tubuh yang sehat. Hal tersebut tidak lepas dari cara dan rahasia beliau dalam menjaga kesehatan.

Sehat Ala Rasulullah ﷺ

Pada zaman Rasulullah ﷺ hidup, ada sebuah cerita menarik yang datang dari seorang tabib dari Mesir. Seorang tabib tersebut diutus untuk pergi ke Madinah sebagai tanda persahabatan. Selama 8 bulan tabib tersebut tinggal di Madinah, anehnya tidak ada seorang pun yang menemuinya untuk berobat. Sebelum kembali ke negerinya, tabib tersebut berpamitan dan juga bertanya tentang pola hidup sehat yang diajarkan oleh Islam.

Rasulullah ﷺ menjelaskan poin hidup sehat adalah pola makan. Islam mengajarkan untuk tidak makan sebelum lapar, dan berhenti sebelum kenyang. Cara tersebut hingga kini masih dilakukan oleh manusia, walau dengan sebutan yang berbeda. Saat ini banyak ahli mengajarkan tentang diet rendah kalori tersebut, padahal Rasulullah ﷺ sendiri telah mencontohkannya ribuan tahun lalu.

Cerita unik tersebut mengajarkan tentang pentingnya pola makan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain cerita tersebut, tentu masih banyak riwayat kesehatan yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ selama hidupnya. Kebiasaan Rasulullah ﷺ berikut juga dapat ditiru oleh umat dalam berikhtiar mencari jalan kesehatan Allah. Apa saja kebiasaan itu?

1. Rutin Puasa

Saat berpuasa, tubuh tidak menerima asupan makanan selama periode waktu tertentu. Organ tubuh yang tidak menerima asupan makanan akan beristirahat dan membersihkan diri dari racun. Kemudian, tubuh akan menggunakan sumber energi alternatif dari lemak yang tersimpan, proses pemecahan lemak menghasilkan zat sampingan bernama keton. Keton tersebut dapat membantu menghilangkan racun yang telah terkumpul di dalam tubuh.

2. Mengunyah dengan Pelan

Mengunyah makanan dengan pelan akan membantu pemecahan makanan menjadi potongan dan molekul yang lebih kecil. Enzim pencernaan akan lebih mudah dalam mencerna dan menyerap nutrisinya. Selain itu, proses yang efisien tersebut akan menghindarkan sistem pencernaan dari gangguan seperti kelebihan gas, kembung, asam lambung, dan gangguan pencernaan lainnya.

Dalam praktik diet, mengunyah makanan dengan pelan juga dapat memberi waktu yang lama bagi otak untuk menerima sinyal kenyang. Kunyahan secara pelan akan membuat tubuh cenderung merasa kenyang lebih cepat dan membuat tubuh dapat mengonsumsi porsi makanan yang lebih sedikit. Hal tersebut membantu nafsu makan dan pengendalian berat badan yang teratur.

3. Madu, Zaitun, dan Habbatus Sauda

Banyak herbal yang pernah dikonsumsi Rasulullah ﷺ semasa hidupnya. Madu sendiri adalah sumber energi untuk tubuh karena mengandung karbohidrat yang cukup, selain itu madu dapat membantu tubuh melawan infeksi dan bakteri. Diketahui bahwa bakteri yang ada pada tubuh tidak mampu melawan madu. Baik madu, minyak zaitun, atau habbatus sauda juga diyakini sebagai zat antioksidan yang ampuh untuk melindungi sel tubuh dari kerusakan dan paparan radikal bebas. Sementara itu, minyak zaitun sendiri banyak mengandung lemak sehat yang baik untuk kesehatan jantung. Habbatus sauda juga merupakan herbal alami dengan efek yang bisa meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Rasulullah ﷺ rutin mengonsumsi tiga herbal ini. Madu, minyak zaitun, dan habbatus sauda diyakini sebagai induknya obat herbal. Dulu, sebelum ditemukannya ilmu kedokteran modern, pengobatan bertumpu pada beberapa bahan utama ini, salah satu ilmuan kedokteran pada masa itu yang menelitinya adalah Ibnu Sina. Baik madu, minyak zaitun, dan habbatus sauda bisa dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Konsumen bisa mengambil manfaat tersebut melalui produk EVO Zaitun Oil HIU dan Habbatus Sauda Habasyi HIU yang terjamin kualitas dan kemurniannya.

4. Minum dengan Duduk

Tubuh manusia dibentuk oleh Allah untuk mendapat manfaat kesehatan yang maksimal dari minum air dengan posisi duduk. Minum dengan duduk memungkinkan proses pencernaan secara optimal, karena pada saat itu lambung dan usus sedang dalam posisi terbaik untuk mengalirkan makanan. Hal tersebut dapat memastikan semua manfaat tersalurkan sampai ke organ lainnya. Racun menjadi hilang, kotoran terbuang, dan secara umum kesehatan akan meningkat.

5. Gemar Melakukan Bekam

Bekam, hijamah, atau cupping therapy melibatkan pemberian tekanan vakum pada kulit untuk mengeluarkan darah dan cairan tubuh lainnya melalui sebuah alat. Proses bekam ini dapat membantu meningkatkan aliran darah dan memperbaiki sirkulasinya. Selain itu, darah yang keluar juga turut serta membawa racun dan zat yang berbahaya bagi tubuh. Bekam juga dapat meningkatkan produksi sel darah putih, sel darah tersebut secara keseluruhan baik untuk sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.

Penutup

Tentunya, pola makan dan praktik kesehatan yang tertulis tersebut belum mencakup semua faktor. Rasulullah ﷺ selama hidupnya juga menjalankan prinsip kesehatan lain, seperti banyak melakukan aktivitas fisik, menjaga kebersihan, istirahat yang cukup, menghindari kebiasaan buruk, dan sebagainya. Sesuai riwayat hadis, setiap penyakit pasti ada obatnya, dan bila obat sudah sesuai dengan penyakitnya maka akan sembuh dengan izin Allah. Tugas manusia adalah berusaha dan berdoa dalam menjaga kesehatan dan mencari obat yang cocok.